Delay Parah, Lion Air Dapat Peringatan Kemenhub
A
A
A
TANGERANG - Delay pesawat Lion Air 898 rute Jakarta-Makasar yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta hingga menyebabkan kericuhan lagi, kini berujung dengan dilayangkannya surat pertama peringatan kepada maskapai swasta tersebut dari Kemenhub.
“Betul, ada delay yang lama, cukup panjang dari seharusnya Takeoff pukul 05.00, tetapi baru pukul 11 malam. Itu yang menyebabkan penumpang emosi,” kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuardi ketika dihubungi, Sabtu (21/11/2015) malam.
Hasil penyelidikan awal, delay itu disebabkan pihak Lion Air meminta ganti pesawat dari 737-190 meminta ganti airbus A330-350. “Tetapi pengajuan baru dilakukan pukul 08.00 WIB, sedangkan jadwal penerbangan seharusnya jam 5 berangkat,” katanya.
Selain itu, kata Hadi, pesawat airbus yang diminta ganti pun merupakan pesawat baru yang belum pernah dioperasikan. (Baca: Delay 6 Jam, Penumpang Pesawat Lion Air Ribut di Soetta)
“Untuk sebuah pesawat baru diperlukan flight approval, selain itu harus dilampiri sejumlah syarat, termasuk sertifikat kelayakan terbang. Sekitar pukul 09.00 WIB, barulah flight approval keluar,” terangnya.
Hadi menduga manajemen Lion Air tidak ada koordinasi dengan bagian penjualan tiket yang akhirnya penjualan tiket melebihi dari kapasitas seat.
“Tidak punya perencanaan yang baik. Harusnya tidak perlu ganti pesawat. Sanksi, kita sudah tulis surat peringatan pertama. Akan kami panggil Lion Air. Kalau dugaan betul, akan larang buka rute baru,” katanya.
Menurut dia, akibat dari delay tersebut penumpang sangat emosi. “Sampai ke runway menghadang pesawat Lion Air lain yang akan terbang,” katanya.
PILIHAN:
Jelang Pilkada, PKS Depok Gelar Doa Bersama
Usai Jambret Tas Karyawan Bandara, Pelaku Tewas Kecelakaan
“Betul, ada delay yang lama, cukup panjang dari seharusnya Takeoff pukul 05.00, tetapi baru pukul 11 malam. Itu yang menyebabkan penumpang emosi,” kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuardi ketika dihubungi, Sabtu (21/11/2015) malam.
Hasil penyelidikan awal, delay itu disebabkan pihak Lion Air meminta ganti pesawat dari 737-190 meminta ganti airbus A330-350. “Tetapi pengajuan baru dilakukan pukul 08.00 WIB, sedangkan jadwal penerbangan seharusnya jam 5 berangkat,” katanya.
Selain itu, kata Hadi, pesawat airbus yang diminta ganti pun merupakan pesawat baru yang belum pernah dioperasikan. (Baca: Delay 6 Jam, Penumpang Pesawat Lion Air Ribut di Soetta)
“Untuk sebuah pesawat baru diperlukan flight approval, selain itu harus dilampiri sejumlah syarat, termasuk sertifikat kelayakan terbang. Sekitar pukul 09.00 WIB, barulah flight approval keluar,” terangnya.
Hadi menduga manajemen Lion Air tidak ada koordinasi dengan bagian penjualan tiket yang akhirnya penjualan tiket melebihi dari kapasitas seat.
“Tidak punya perencanaan yang baik. Harusnya tidak perlu ganti pesawat. Sanksi, kita sudah tulis surat peringatan pertama. Akan kami panggil Lion Air. Kalau dugaan betul, akan larang buka rute baru,” katanya.
Menurut dia, akibat dari delay tersebut penumpang sangat emosi. “Sampai ke runway menghadang pesawat Lion Air lain yang akan terbang,” katanya.
PILIHAN:
Jelang Pilkada, PKS Depok Gelar Doa Bersama
Usai Jambret Tas Karyawan Bandara, Pelaku Tewas Kecelakaan
(ysw)