Layani Purnabakti, PT Taspen Bangun Rumah Pensiunan Rp10,4 M
Layani Purnabakti, PT Taspen Bangun Rumah Pensiunan Rp10,4 M
A
A
A
DEPOK - Untuk melayani purnabakti di Kota Depok, PT Taspen (Persero) membangun rumah pensiunan yang bertujuan mendekatkan diri dengan para pensiunan. Tercatat jumlah pensiunan di Depok sebanyak 24.000 orang.
"Jika dibandingkan dengan Jakarta yang mencapai 100 ribu, Depok paling tinggi jumlahnya karena terdapat di satu titik. Sedangkan di Jakarta jumlah 100 ribu tersebar di lima kawasan," kata Kepala Kantor Cabang PT Taspen (Persero) Kota Depok Refriani Roeslai usai acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Taspen Kantor Cabang Depok, Sabtu (14/11/2015).
Untuk itu, kata dia, PT Taspen Depok perlu membangun gedung sendiri yang letaknya cukup strategis di Jalan Kalimulya, Cilodong. Pembangunan direncanakan selesai enam bulan dan rampung pada April 2016.
"Lokasi di sini memang terpencil, tapi kami menilai strategis karena mudah ditempuh oleh siapapun termasuk para pensiunan," katanya.
Dia menambahkan, pembangunan gedung ini menggelontorkan anggaran sebesar Rp10,4 miliar. Dia juga berharap, semua pelayanan pada purnabakti nanti akan bisa dilakukan dengan maksimal setelah gedung selesai dibangun.
"Proses perizinan telah selesai tanpa hambatan dengan memenuhi unsur clean, clear dan correct terhadap lingkungan dan warga sekitar," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Umum PT Taspen (Persero) Bagus Rumbogo menambahkan, kepesertaan yang aktif di Depok sudah mencapai sekitar 7.800 dan diperkirakan akan semakin bertambah setiap bulannya. Selain di Depok, PT Taspen juga berencana membangun gedung baru di Tangerang dan Bekasi sehingga pelayanan bagi purnawirawan bisa lebih maksimal.
"Setiap bulan kita keluarkan sekitar Rp60 miliar untuk pensiun yang aktif di Depok. Depok sangat potensial karena pensiunannya banyak," katanya.
Selain itu, Taspen juga melayani peserta secara jemput bola dengan adanya mobil keliling di setiap kecamatan yang bisa memanjakan para pensiunan. "Pokoknya ke depan setiap pensiunan akan kami layani sebaik mungkin. Nanti para pensiunan tinggal tidur-tidur saja tapi uang tetap mengalir," pungkasnya.
PILIHAN:
Wong Chi Ping dan Kaki Tangannya Dijatuhi Hukuman Mati
Masuk Kolong Tronton, Ford Fiesta Terbakar di Jagorawi
"Jika dibandingkan dengan Jakarta yang mencapai 100 ribu, Depok paling tinggi jumlahnya karena terdapat di satu titik. Sedangkan di Jakarta jumlah 100 ribu tersebar di lima kawasan," kata Kepala Kantor Cabang PT Taspen (Persero) Kota Depok Refriani Roeslai usai acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Taspen Kantor Cabang Depok, Sabtu (14/11/2015).
Untuk itu, kata dia, PT Taspen Depok perlu membangun gedung sendiri yang letaknya cukup strategis di Jalan Kalimulya, Cilodong. Pembangunan direncanakan selesai enam bulan dan rampung pada April 2016.
"Lokasi di sini memang terpencil, tapi kami menilai strategis karena mudah ditempuh oleh siapapun termasuk para pensiunan," katanya.
Dia menambahkan, pembangunan gedung ini menggelontorkan anggaran sebesar Rp10,4 miliar. Dia juga berharap, semua pelayanan pada purnabakti nanti akan bisa dilakukan dengan maksimal setelah gedung selesai dibangun.
"Proses perizinan telah selesai tanpa hambatan dengan memenuhi unsur clean, clear dan correct terhadap lingkungan dan warga sekitar," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Umum PT Taspen (Persero) Bagus Rumbogo menambahkan, kepesertaan yang aktif di Depok sudah mencapai sekitar 7.800 dan diperkirakan akan semakin bertambah setiap bulannya. Selain di Depok, PT Taspen juga berencana membangun gedung baru di Tangerang dan Bekasi sehingga pelayanan bagi purnawirawan bisa lebih maksimal.
"Setiap bulan kita keluarkan sekitar Rp60 miliar untuk pensiun yang aktif di Depok. Depok sangat potensial karena pensiunannya banyak," katanya.
Selain itu, Taspen juga melayani peserta secara jemput bola dengan adanya mobil keliling di setiap kecamatan yang bisa memanjakan para pensiunan. "Pokoknya ke depan setiap pensiunan akan kami layani sebaik mungkin. Nanti para pensiunan tinggal tidur-tidur saja tapi uang tetap mengalir," pungkasnya.
PILIHAN:
Wong Chi Ping dan Kaki Tangannya Dijatuhi Hukuman Mati
Masuk Kolong Tronton, Ford Fiesta Terbakar di Jagorawi
(mhd)
Explore More