Ini Sebab Polisi Bubarkan Paksa Demo Buruh di Istana

Jum'at, 30 Oktober 2015 - 23:06 WIB
Ini Sebab Polisi Bubarkan Paksa Demo Buruh di Istana
Ini Sebab Polisi Bubarkan Paksa Demo Buruh di Istana
A A A
JAKARTA - Demo yang digelar puluhan ribu buruh di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat awalnya berjalan dengan lancar. Massa juga menyampaikan sejumlah tuntutan dan aspirasinya melalui pengeras suara yang sudah disiapkan di atas mobil pikap.

Bahkan saat jatuh Salat Jumat, sebagain buruh melaksanakan salat di pelataran tempat mereka menyuaran aspirasinya di depan kantor Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, buruh tidak mengubris peringatan dari polisi soal batas waktu unjuk rasa.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan, polisi telah memperingati massa sebanyak tiga kali. Pertama sekitar pukul 18.45 WIB, kedua pukul 19.20 WIB, dan ketiga 19.30 WIB. Sedangkan membubarkan paksa menggunakan water canon sekitar pukul 19.50 WIB, disambung dengan penembakan gas air mata.

"Kami lakukan peringatan, water canon, lalu gas airmata," kata Tito usai aksi dibubarkan di sekitar Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015) malam.

Tito menggambarkan, peringatan pertama dilakukan oleh Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo menggunakan speaker pada pukul 18.45 WIB. Peringatan kedua pada pukul 19.20 WIB dan 19.30 WIB dengan water canon, dan pada pukul 19.50 WIB massa dibubarkan dengan gas air mata.

"Lalu dengan gas air mata akhirnya bubar. Kalau unjuk rasa sudah dibubarkan mereka harus membubarkan diri," tegas Tito.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6747 seconds (0.1#10.140)