Usul Bubarkan IPDN, Mungkin Ahok Lagi Pusing Urus Jakarta
Usul Bubarkan IPDN, Mungkin Ahok Lagi Pusing Urus Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang pusing mengurus Jakarta. Itu berimbas kepada pernyataan Ahok yang mengusulkan pembubaran IPDN.
"Mungkin Pak Ahok, lagi pusing mengurus Jakarta. Sehingga keluar pernyataan yang kami sayangkan. Dan, bila memang ada beberapa oknum lulusan IPDN berbuat cela, tak bisa kemudian disimpulkan lembaganya juga tercela. Misalnya, bila ada seseorang lulusan perguruan tinggi A ditangkap KPK, tidak lantas kemudian menganggap almamaternya juga bobrok," tegas Sekjen IKAPTK Arief M Edie dalam rilisnya yang diterima wartawan, Senin (7/9/2015).
Menurut Arief, pernyataannya untuk mengusulkan IPDN dibubarkan sangat melukai tak hanya alumni namun juga lembaga. Karena menurutnya kelakuan oknum tidak bisa ditimpakan pada lembaga.
"Terus terang pernyataan Ahok itu sangat mengganggu. Ahok lupa, dia dan Jakarta hanya sebagian kecil dari NKRI. Ada 34 provinsi. Kalau Ahok sebut oknum kami tak masalah. Namun jangan menjustifikasi semuanya salah. Tapi ini sebut lembaga, itu yang kami tak terima," tukasnya.
Lebih lanjut, Arief meminta agar alumni IPDN maupun yang tengah bersekolah tidak tersulut emosi menanggapi pernyataan Ahok namun tunjukkan saja kinerja sebaik-baiknya. "Rakyat dan pemerintah pasti bisa menilai, apakah pernyataan seorang gubernur Ahok mampu mengalahkan kepuasan ratusan pemimpin pemerintahan daerah, baik provinsi, kabupaten dan kota atas kinerja pamong praja yang tersebar di seluruh Indonesia," tegasnya.
"Mungkin Pak Ahok, lagi pusing mengurus Jakarta. Sehingga keluar pernyataan yang kami sayangkan. Dan, bila memang ada beberapa oknum lulusan IPDN berbuat cela, tak bisa kemudian disimpulkan lembaganya juga tercela. Misalnya, bila ada seseorang lulusan perguruan tinggi A ditangkap KPK, tidak lantas kemudian menganggap almamaternya juga bobrok," tegas Sekjen IKAPTK Arief M Edie dalam rilisnya yang diterima wartawan, Senin (7/9/2015).
Menurut Arief, pernyataannya untuk mengusulkan IPDN dibubarkan sangat melukai tak hanya alumni namun juga lembaga. Karena menurutnya kelakuan oknum tidak bisa ditimpakan pada lembaga.
"Terus terang pernyataan Ahok itu sangat mengganggu. Ahok lupa, dia dan Jakarta hanya sebagian kecil dari NKRI. Ada 34 provinsi. Kalau Ahok sebut oknum kami tak masalah. Namun jangan menjustifikasi semuanya salah. Tapi ini sebut lembaga, itu yang kami tak terima," tukasnya.
Lebih lanjut, Arief meminta agar alumni IPDN maupun yang tengah bersekolah tidak tersulut emosi menanggapi pernyataan Ahok namun tunjukkan saja kinerja sebaik-baiknya. "Rakyat dan pemerintah pasti bisa menilai, apakah pernyataan seorang gubernur Ahok mampu mengalahkan kepuasan ratusan pemimpin pemerintahan daerah, baik provinsi, kabupaten dan kota atas kinerja pamong praja yang tersebar di seluruh Indonesia," tegasnya.
(whb)
Explore More