Pascapenetapan Cawali, KPU Kota Depok Digeruduk Maskod
A
A
A
DEPOK - Massa dari Masyarakat Kota Depok (Maskod) berunjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok. Mereka mempertanyakan kinerja KPU yang meloloskan dua pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Depok, Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi dan Idris Shomad-Pradi Supriatna.
Tidak hanya itu, massa Maskod itu juga membawa bendera atribut Nahdlatul Ulama (NU) sambil berorasi di depan KPU. Menurut mereka, KPU Kota Depok Tidak mendengar aspirasi masyarakat dalam melakukan verifikasi berkas pasangan calon.
"Itu tidak dilakukan, bahkan surat rekomendasi Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Depok tidak dijalankan. Ada konspirasi besar dan sudah mencederai demokrasi," kata Koordinator Aksi Rahman Tito dalam orasinya, Senin (24/8/2015).
Rahman mencontohkan, adanya kasus keabsahan tanda tangan sekretaris parpol pendukung calon juga dipertanyakan. Belum lagi isu ijazah palsu yang menyerang salah satu calon.
"Kami menuntut tolak dan tunda penetapan paslon dan buka pendaftaran baru. Karena kedua paslon kami indikasikan langgar hukum serta cacat administrasi. Kami mendorong Ketua KPU dipecat karena tak independen, tegakkan hukum dalam Pilkada Depok," tukasnya.
Sementara, Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono terjun langsung dalam penetapan calon di KPU Kota Depok. Menurutnya, situasi Pilkada Depok sejauh ini masih kondusif.
"Siapkan pengamanan, siap laksanakan pemilu. 217 personel hari ini begitupun besok pengambilan nomor urut. Pengamanan calon sudah melekat oleh anggota terlatih dilengkapi senjata, kondisi Depok sejauh ini kondusif," tandasnya.
PILIHAN:
Dimas-Babai Terancam Gugur di Pilkada Depok
Lolos Verifikasi, Dimas - Idris Head To Head di Pilkada Depok
Jelang Pilkada, Ini Pesan Kapolda ke Mapolresta Depok
Tidak hanya itu, massa Maskod itu juga membawa bendera atribut Nahdlatul Ulama (NU) sambil berorasi di depan KPU. Menurut mereka, KPU Kota Depok Tidak mendengar aspirasi masyarakat dalam melakukan verifikasi berkas pasangan calon.
"Itu tidak dilakukan, bahkan surat rekomendasi Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Depok tidak dijalankan. Ada konspirasi besar dan sudah mencederai demokrasi," kata Koordinator Aksi Rahman Tito dalam orasinya, Senin (24/8/2015).
Rahman mencontohkan, adanya kasus keabsahan tanda tangan sekretaris parpol pendukung calon juga dipertanyakan. Belum lagi isu ijazah palsu yang menyerang salah satu calon.
"Kami menuntut tolak dan tunda penetapan paslon dan buka pendaftaran baru. Karena kedua paslon kami indikasikan langgar hukum serta cacat administrasi. Kami mendorong Ketua KPU dipecat karena tak independen, tegakkan hukum dalam Pilkada Depok," tukasnya.
Sementara, Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono terjun langsung dalam penetapan calon di KPU Kota Depok. Menurutnya, situasi Pilkada Depok sejauh ini masih kondusif.
"Siapkan pengamanan, siap laksanakan pemilu. 217 personel hari ini begitupun besok pengambilan nomor urut. Pengamanan calon sudah melekat oleh anggota terlatih dilengkapi senjata, kondisi Depok sejauh ini kondusif," tandasnya.
PILIHAN:
Dimas-Babai Terancam Gugur di Pilkada Depok
Lolos Verifikasi, Dimas - Idris Head To Head di Pilkada Depok
Jelang Pilkada, Ini Pesan Kapolda ke Mapolresta Depok
(mhd)