Dimas-Babai Terancam Gugur di Pilkada Depok
A
A
A
DEPOK - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok yang diusung PDIP Dimas Okky Nugroho-Babai Suhaimi terancam gagal maju pada Pilkada Depok 2015. Pasalnya, salah satu partai pendukung yakni PAN hanya dibumbuhi tandatangan yang tidak resmi atau hanya tulisan tangan.
Hal itu diungkapkan oleh kader PDIP Rudi Samin yang juga ikut dalam penjaringan ditingkat DPC PDIP Depok. Dia menuturkan, Ketua DPC PDIP Kota Depok Hendrik Tangke Allo (HTA) pernah mengatakan, siapapun yang tidak ikut penjaringan tidak bisa masuk dalam bursa pencalonan dari PDIP.
"Saya melaksanakan prosedur partai dan lolos hingga tingkat pusat. Saya masuk dalam tiga besar," kata Rudi di Depok, Sabtu 1 Agustus 2015.
Dia juga mengaku kanget dengan dukungan PDIP terhadap Dimas-Babai. Karena, Dimas tidak ikut dalam penjaringan di DPC DPIP. Selain itu, dia mengaku dihubungi Hendrik melalui telepon.
"HTA minta bantuan dana pada saya. Saya diminta Rp300 juta," ungkapnya.
Dia juga mengakui, kalau suara PDIP Depok soal dukungan ke Dimas-Babai terpecah. Karena, Ketua DPC tetap mempertahankan nama yang tidak ikut penjaringan. Sedangkan Sekretaris DPC, Totok Sarjono tidak sepakat dengan kebijakan tersebut.
Sehingga dalam surat berkas pengusungan dari PDIP tidak ditandatangani oleh Sekretaris DPC yang asli. "Dalam pernyataannya, Totok menyatakan itu bukan tandatangan dia. Dia tidak memberikan dukungan pada pasangan itu," tukasnya.
Rudi pun berinsiatif melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya. Bahkan, dia juga akan mengadukan kasus ini ke Ketua Umum PDIP Megawati. "Ibu (Mega) bilang HTA akan dipecat. Beliau marah besar mengetahui hal ini," katanya.
PILIHAN:
Berkas Dukungan Partai Demokrat Tak Dianggap KPUD Kota Depok
Tes Kesehatan, Cawali Depok Diperiksa 10 Dokter
Hal itu diungkapkan oleh kader PDIP Rudi Samin yang juga ikut dalam penjaringan ditingkat DPC PDIP Depok. Dia menuturkan, Ketua DPC PDIP Kota Depok Hendrik Tangke Allo (HTA) pernah mengatakan, siapapun yang tidak ikut penjaringan tidak bisa masuk dalam bursa pencalonan dari PDIP.
"Saya melaksanakan prosedur partai dan lolos hingga tingkat pusat. Saya masuk dalam tiga besar," kata Rudi di Depok, Sabtu 1 Agustus 2015.
Dia juga mengaku kanget dengan dukungan PDIP terhadap Dimas-Babai. Karena, Dimas tidak ikut dalam penjaringan di DPC DPIP. Selain itu, dia mengaku dihubungi Hendrik melalui telepon.
"HTA minta bantuan dana pada saya. Saya diminta Rp300 juta," ungkapnya.
Dia juga mengakui, kalau suara PDIP Depok soal dukungan ke Dimas-Babai terpecah. Karena, Ketua DPC tetap mempertahankan nama yang tidak ikut penjaringan. Sedangkan Sekretaris DPC, Totok Sarjono tidak sepakat dengan kebijakan tersebut.
Sehingga dalam surat berkas pengusungan dari PDIP tidak ditandatangani oleh Sekretaris DPC yang asli. "Dalam pernyataannya, Totok menyatakan itu bukan tandatangan dia. Dia tidak memberikan dukungan pada pasangan itu," tukasnya.
Rudi pun berinsiatif melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya. Bahkan, dia juga akan mengadukan kasus ini ke Ketua Umum PDIP Megawati. "Ibu (Mega) bilang HTA akan dipecat. Beliau marah besar mengetahui hal ini," katanya.
PILIHAN:
Berkas Dukungan Partai Demokrat Tak Dianggap KPUD Kota Depok
Tes Kesehatan, Cawali Depok Diperiksa 10 Dokter
(mhd)