3 Hari Disekap Penculik, Ini Penuturan Cintya
3 Hari Disekap Penculik, Ini Penuturan Cintya
A
A
A
JAKARTA - Shintya Ermawan alias Cintya bocah korban penculikan di Pusat Grosir Cililitan (PGC) menceritakan apa yang dialaminya selama tiga hari berada di rumah pelaku penculikan.
Shintya menuturkan, dirinya dibawa keluar dari PGC pada Sabtu 18 Juli 2015 sekitar pukul pukul 20.00 WIB. Shintya mengaku menaiki angkot M 19 jurusan Cililitan-Kranji. Selanutnya kembali menumpangi bus AC dan taksi menuju rumah kontrakan pelaku yang terekam dalam kamera CCTV pusat perbelanjaan tersebut.
Selama tiga hari bersama pelaku, Shintya mengaku hanya diberi makan sekali yaitu mi rebus dan nasi putih. Begitupula dengan mandi hanya sekali juga.
"Dikasih mi sama nasi. Enggak ada tempat main," ujar Shintya di rumahnya di Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur, Selasa (21/7/2015).
Selama di rumah kontrakan tersebut, Shintya menceritakan pula ke ayahnya Ridwan Ermawan bila mendapat perlakuan cukup baik. Hanya saja Shintya mengeluh kurang tidur dan kangen dengan bunda dan ayah. "Dia (Shintya) di dalam rumah kontrakan saja," ujar Ridwan.
Ridwan mengaku sedianya Shintya dijanjikan akan pulang pada hari Senin pagi oleh penculik tersebut. Akan tetapi akhirnya baru bisa dipulangkan ketika Senin malam dan mendapat perjalanan hingga Selasa pagi di Giant Bekasi Barat.
"Pulangnya naik taksi, naik bus, terus naik taksi lagi sampai di PGC terus pulang dirumah," ujar Shintya lugu.
Sampai dirumah, sang sopir taksi Sairin Riansyah yang mengantarkan dan tidak tahu apa-apa kemudian berjalan masuk ke gang rumah Shintya. Shintya yang sudah rindu itu menggedor pintu rumah untuk bertemu dengan ayah dan bundanya.
Shintya menuturkan, dirinya dibawa keluar dari PGC pada Sabtu 18 Juli 2015 sekitar pukul pukul 20.00 WIB. Shintya mengaku menaiki angkot M 19 jurusan Cililitan-Kranji. Selanutnya kembali menumpangi bus AC dan taksi menuju rumah kontrakan pelaku yang terekam dalam kamera CCTV pusat perbelanjaan tersebut.
Selama tiga hari bersama pelaku, Shintya mengaku hanya diberi makan sekali yaitu mi rebus dan nasi putih. Begitupula dengan mandi hanya sekali juga.
"Dikasih mi sama nasi. Enggak ada tempat main," ujar Shintya di rumahnya di Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur, Selasa (21/7/2015).
Selama di rumah kontrakan tersebut, Shintya menceritakan pula ke ayahnya Ridwan Ermawan bila mendapat perlakuan cukup baik. Hanya saja Shintya mengeluh kurang tidur dan kangen dengan bunda dan ayah. "Dia (Shintya) di dalam rumah kontrakan saja," ujar Ridwan.
Ridwan mengaku sedianya Shintya dijanjikan akan pulang pada hari Senin pagi oleh penculik tersebut. Akan tetapi akhirnya baru bisa dipulangkan ketika Senin malam dan mendapat perjalanan hingga Selasa pagi di Giant Bekasi Barat.
"Pulangnya naik taksi, naik bus, terus naik taksi lagi sampai di PGC terus pulang dirumah," ujar Shintya lugu.
Sampai dirumah, sang sopir taksi Sairin Riansyah yang mengantarkan dan tidak tahu apa-apa kemudian berjalan masuk ke gang rumah Shintya. Shintya yang sudah rindu itu menggedor pintu rumah untuk bertemu dengan ayah dan bundanya.
(whb)
Explore More