Demo Jalan Rusak, 2 Kelompok Warga Bentrok

Jum'at, 05 Juni 2015 - 16:34 WIB
Demo Jalan Rusak, 2...
Demo Jalan Rusak, 2 Kelompok Warga Bentrok
A A A
BOGOR - Aksi demo menuntut perbaikan jalan rusak di Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat berlangsung ricuh. Bentrokan pecah saat sekelompok warga yang tengah menggelar aksi tiba-tiba dibubarkan paksa oleh organisasi kemasyarakatan (ormas).

Kejadian bermula saat sekelompok warga yang mengatasnamakan Warga Cibungbulang dan Pamijahan menggelar aksi demo di tengah-tengah Jalan Raya KH Abdul Hamid sekira pukul 14.30 WIB, Jumat (5/6/2015). Mereka menuntut agar Pemerintah Kabupaten Bogor segera membenahi jalanan yang rusak parah.

Awalnya, aksi demo masih berlangsung damai. Mereka juga melakukan aksi memancing di kubangan besar tepat di tengah jalan dan juga menanam pohon pisang sebagai aksi protes mereka. Lalu lintas juga sepat tersendat karena massa sempat memblokade jalan.

Selang lima menit, sekelompok ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) sebanyak dua mobil langsung turun dan membubarkan paksa massa yang sedang berdemo. Adu mulut pun tak terhindarkan dan kedua massa terlibat baku hantam.

Kondisi semakin kacau ketika kedua kubu saling serang. Petugas polisi dan TNI yang berada di lokasi juga tak mampu melerai keributan.

Sekira 20 menit keributan akhirnya bisa diredam. Kedua kelompok massa saling menarik diri dan mencoba menghentikan pertikaian.

Koordinator GMBI, Sabas Alamsyah mengatakan, pihaknya sengaja membubarkan paksa para pendemo karena dinilai menganggu ketertiban dan pengguna jalan.

"Aksi mereka sangat mengganggu masyarakat, terutama pengguna jalan. Banyak warga yang enggak bisa lewat jalan sini," jelasnya di lokasi kejadian.

Lanjutnya, aksi demo juga mengganggu perekonomian warga, dimana jalan tersebut menjadi akses utama warga serta menghubungkan dua kecamatan dan lebih dari 12 desa. Ia juga menilai aksi demo tersebut ilegal dan tak mengantongi izin.

Sementara, koordinator aksi demo, Buchori mengatakan demo ini digelar sebagai bentuk kekecewaan warga karena jalan yang kondisinya rusak parah tidak kunjung dibenahi.

"Aksi ini untuk kepentingan warga, makanya saya heran mengapa aksi kami dibubarkan oleh kelompok mereka," terangnya.

Kedua kelompok sempat bertahan di lokasi kejadian. Namun, kedua kelompok tersebut sepakat membubarkan diri setelah dimediasi oleh pihak kepolisian.

Menurut salah seorang warga, Marni, Jalan Raya KH Abdul Hamid ini memang sudah rusak sejak empat tahun lalu dan belum pernah ada perbaikan.

"Di sini sering banget orang naik motor jatuh karena terkena lubang di tengah jalan. Apalagi kalau malam hari lebih sering lagi yang jatuh," ungkapnya.

Sebelumnya, lubang di tengah jalan tersebut sempat diperbaiki, namun baru seminggu sudah rusak lagi. Terlebih disaat musim hujan, jalanan selalu banjir.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1030 seconds (0.1#10.140)