Ini Alasan Putra Betawi Jarang Jadi Gubernur DKI
A
A
A
JAKARTA - Ichsanuddin Noorsy, tokoh intelektual Betawi sekaligus pengamat ekonomi menuturkan alasan putra asli Betawi jarang jadi Gubernur DKI Jakarta. Alasannya, orang Betawi dikenal tidak rakus.
"Pertama, karakteristik orang Betawi itu enggak serakah, ibaratnya mereka enggak merebut makanan. Kekuasaan bukan diuber tapi hasil prestasi. Kekuasaan adalah amanat dari Tuhan untuk melayani negara. Bukan saling sikut menyikut," kata Ichsan dalam Saresehan dan Diskusi publik 'Kapan Warga Betawi Jadi Gubernur Jakarta?' di GOR Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis 4 Juni 2015.
Selain itu, mayoritas warga Betawi lebih condong meneladani tokoh-tokoh agamis bukan tokoh yang berkecimpung di bidang pemerintahan.
"Kita ambil panutan bukan yang berkecimpung di bidang ekonomi tapi agama. Padahal penting juga Betawi punya panutan di bidang politik dan ekonomi ke depannya, (agar) bisa dijadikan sebagai calon pemimpin DKI," bebernya.
Terlebih, warga Betawi tersebar di DKI Jakarta, Banten dan juga Jawa Barat (Jabar). "Betawi itu enggak suka merantau. Masyarakat Betawi berada dalam posisi terpinggirkan karena orientasinya tidak dalam perspektif Max Weber (perubahan sosial disebabkan oleh faktor non material)," tuturnya.
"Pertama, karakteristik orang Betawi itu enggak serakah, ibaratnya mereka enggak merebut makanan. Kekuasaan bukan diuber tapi hasil prestasi. Kekuasaan adalah amanat dari Tuhan untuk melayani negara. Bukan saling sikut menyikut," kata Ichsan dalam Saresehan dan Diskusi publik 'Kapan Warga Betawi Jadi Gubernur Jakarta?' di GOR Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis 4 Juni 2015.
Selain itu, mayoritas warga Betawi lebih condong meneladani tokoh-tokoh agamis bukan tokoh yang berkecimpung di bidang pemerintahan.
"Kita ambil panutan bukan yang berkecimpung di bidang ekonomi tapi agama. Padahal penting juga Betawi punya panutan di bidang politik dan ekonomi ke depannya, (agar) bisa dijadikan sebagai calon pemimpin DKI," bebernya.
Terlebih, warga Betawi tersebar di DKI Jakarta, Banten dan juga Jawa Barat (Jabar). "Betawi itu enggak suka merantau. Masyarakat Betawi berada dalam posisi terpinggirkan karena orientasinya tidak dalam perspektif Max Weber (perubahan sosial disebabkan oleh faktor non material)," tuturnya.
(mhd)