Ibu Rumah Tangga Edarkan 28 Kg Sabu di Pasar Tradisional
A
A
A
JAKARTA - Enam anggota sindikat narkoba jaringan China-Nigeria dibekuk petugas Polres Jakarta Barat. Sebanyak 28 kilogram sabu senilai Rp 44,8 miliar disita.
Polres Jakarta Barat yang membongkar sindikat narkoba ini mengklaim telah menyelamatkan 140 juta jiwa di Indonesia dengan pengungkapan kasus ini. Keenam pelaku yakni, DL (24), DI (19), RK (18), RH (34), DK (15), dan LT (43).
Keenamnya dibekuk secara terpisah, pada Selasa 2 Juni kemarin. Lima pelaku diamankan dari parkiran Mall Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat. Sedangkan pelaku atas nama LT dicokok di parkiran Pasar Mayestik, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono mengungkapkan 28 kg sabu tersebut berasal dari China yang diselundupkan oleh VT asal Nigeria. "VT masuk daftar pencarian orang (DPO)," ungkap Unggung di Polres Jakarta Barat, Rabu (3/6/2015).
Dari tangan VT itu, sabu tersebut dikendalikan penjualannya di Indonesia oleh LT. Karenanya melihat hasil yang banyak Unggung tak menampik sabu tersebut beredar di sejumlah wilayah Jakarta.
Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Rudy Haryanto Adi Nugroho mengatakan, terungkapnya sindikat ini berawal dari kecurigaan terhadap sejumlah pemuda yang nongkrong di area parkir Mall Puri Indah, Kembangan. "Tidak ada barang bukti di sana, tapi setelah tes urine ternyata kelima positif mengonsumi sabu," kata Rudy.
Dari situlah, lanjut Rudy, pihaknya langsung melakukan pengembangan dari berhasil meringkus LT yang merupakan seorang ibu rumah tangga. "Kita sita 28 kg sabu dari kamar indekos LT di Jalan H Salim 3, Radio Dalam, Jakarta Selatan," ujarnya.
Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat AKBP Parulian Sinaga menduga kuat bahwa jaringan LT dan VT telah lama beroperasi di Indoenesia. Dari pengungkapan ini, Parulian mengklaim telah menyelamatkan sedikitnya 140 juta jiwa.
Polres Jakarta Barat yang membongkar sindikat narkoba ini mengklaim telah menyelamatkan 140 juta jiwa di Indonesia dengan pengungkapan kasus ini. Keenam pelaku yakni, DL (24), DI (19), RK (18), RH (34), DK (15), dan LT (43).
Keenamnya dibekuk secara terpisah, pada Selasa 2 Juni kemarin. Lima pelaku diamankan dari parkiran Mall Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat. Sedangkan pelaku atas nama LT dicokok di parkiran Pasar Mayestik, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono mengungkapkan 28 kg sabu tersebut berasal dari China yang diselundupkan oleh VT asal Nigeria. "VT masuk daftar pencarian orang (DPO)," ungkap Unggung di Polres Jakarta Barat, Rabu (3/6/2015).
Dari tangan VT itu, sabu tersebut dikendalikan penjualannya di Indonesia oleh LT. Karenanya melihat hasil yang banyak Unggung tak menampik sabu tersebut beredar di sejumlah wilayah Jakarta.
Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Rudy Haryanto Adi Nugroho mengatakan, terungkapnya sindikat ini berawal dari kecurigaan terhadap sejumlah pemuda yang nongkrong di area parkir Mall Puri Indah, Kembangan. "Tidak ada barang bukti di sana, tapi setelah tes urine ternyata kelima positif mengonsumi sabu," kata Rudy.
Dari situlah, lanjut Rudy, pihaknya langsung melakukan pengembangan dari berhasil meringkus LT yang merupakan seorang ibu rumah tangga. "Kita sita 28 kg sabu dari kamar indekos LT di Jalan H Salim 3, Radio Dalam, Jakarta Selatan," ujarnya.
Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat AKBP Parulian Sinaga menduga kuat bahwa jaringan LT dan VT telah lama beroperasi di Indoenesia. Dari pengungkapan ini, Parulian mengklaim telah menyelamatkan sedikitnya 140 juta jiwa.
(whb)