Imbas Perbaikan Jalan, Jalur Bocimi Macet 10 Km Setiap Hari
A
A
A
BOGOR - Perbaikan serta peningkatan Jalan Raya HE Sukma atau biasa disebut jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sejak empat hari terakhir diduga kurang kordinasi dengan petugas Satlantas Polres Bogor dan DLLAJ Kabupaten Bogor. Akibatnya, kemacetan yang terjadi hampir setiap hari dan tak mengenal waktu itu mengular hingga 10 kilometer.
Kemacetan ini terjadi baik dari arah Bogor maupun sebaliknya Sukabumi arah Ciawi. Kondisi tersebut dikeluhkan karena perbaikan dilakukan saat pada siang hari. Ditambah lagi, tak satupun petugas kepolisian maupun DLLAJ Kabupaten Bogor yang mengatur.
"Sudah jelas-jelas saat pagi maupun siang hari di lokasi proyek perbaikan jalan dan jembatan Cimande itu macet parah, kontraktornya malah memulai pekerjaan pada pagi dan siang hari, seharusnya dilakukan saat malam hari," ungkap Ridwan (35) warga Pasir Muncang, Caringin, Kabupaten Bogor saat ditemui dilokasi kemacetan, Senin (1/6/2015).
Ridwan menuturkan, akibat kemacetan itu, berimbas kepada terlambatnya aktivitas warga. Berdasarkan pantauan, kemacetan yang sudah terjadi sejak pukul 06.00 WIB disebabkan, menyempitnya badan jalan dari arah Sukabumi ke Bogor yang biasanya dua jalur, menjadi satu jalur karena proyek betonisasi jalan dilakukan setelah dan sebelum Jembatan Cimande, Caringin, Kabupaten Bogor.
Sehingga kendaraan besar, khususnya truk hanya bisa melintas secara bergantian. Qosim (45) warga Cimande, Caringin, Kabupaten Bogor mengaku kesal pada Sabtu 30 Mei lalu lalu, terjebak kemacetan selama 6 jam. "Masa dari Cicurug, Sukabumi ke Caringin, Bogor yang biasanya 20 menit, saya harus menempuh selama 6 jam," keluhnya.
Sekedar diketahui, proyek perbaikan jalan dan jembatan Cimande yang dibawahnya aliran Sungai Cimande menuju Cisadane ini, telah berlangsung sejak 2013. Namun pelaksana proyek dari tahun ke tahun terus berganti, sehingga proyek tersebut terkesan dibiarkan sengaja dibiarkan berlarut-larut hingga kondisi jalan dan jembatan usai diperbaiki kembali rusak.
Kemacetan ini terjadi baik dari arah Bogor maupun sebaliknya Sukabumi arah Ciawi. Kondisi tersebut dikeluhkan karena perbaikan dilakukan saat pada siang hari. Ditambah lagi, tak satupun petugas kepolisian maupun DLLAJ Kabupaten Bogor yang mengatur.
"Sudah jelas-jelas saat pagi maupun siang hari di lokasi proyek perbaikan jalan dan jembatan Cimande itu macet parah, kontraktornya malah memulai pekerjaan pada pagi dan siang hari, seharusnya dilakukan saat malam hari," ungkap Ridwan (35) warga Pasir Muncang, Caringin, Kabupaten Bogor saat ditemui dilokasi kemacetan, Senin (1/6/2015).
Ridwan menuturkan, akibat kemacetan itu, berimbas kepada terlambatnya aktivitas warga. Berdasarkan pantauan, kemacetan yang sudah terjadi sejak pukul 06.00 WIB disebabkan, menyempitnya badan jalan dari arah Sukabumi ke Bogor yang biasanya dua jalur, menjadi satu jalur karena proyek betonisasi jalan dilakukan setelah dan sebelum Jembatan Cimande, Caringin, Kabupaten Bogor.
Sehingga kendaraan besar, khususnya truk hanya bisa melintas secara bergantian. Qosim (45) warga Cimande, Caringin, Kabupaten Bogor mengaku kesal pada Sabtu 30 Mei lalu lalu, terjebak kemacetan selama 6 jam. "Masa dari Cicurug, Sukabumi ke Caringin, Bogor yang biasanya 20 menit, saya harus menempuh selama 6 jam," keluhnya.
Sekedar diketahui, proyek perbaikan jalan dan jembatan Cimande yang dibawahnya aliran Sungai Cimande menuju Cisadane ini, telah berlangsung sejak 2013. Namun pelaksana proyek dari tahun ke tahun terus berganti, sehingga proyek tersebut terkesan dibiarkan sengaja dibiarkan berlarut-larut hingga kondisi jalan dan jembatan usai diperbaiki kembali rusak.
(whb)