Kasudin Dikdas Jakpus: UPS Bukan Disita Hanya Diawasi
A
A
A
JAKARTA - Kasudin Pendidikan Dasar Jakarta Pusat (Kasudin Dikdas Jakpus) menjelaskan kalau 49 uninterruptible power supply (UPS) yang ada di sekolah bukan disita Bareskrim.
Kasudin Dikdas Jakarta Pusat II Sujadiyono menurutnya, UPS tersebut saat ini masih berada di sekolah dan masih bisa digunakan seperti biasa.
"Jadi alat UPS itu bukan disita Bareskrim, hanya dilakukan pengawasan saja," katanya ketika dihubungi wartawan, Selasa (19/5/2015).
Sebab, lanjutnya, hingga saat ini UPS tersebut masih digunakan dimasing-masing sekolah. Dirinya mengatakan bahwa bahasa yang lebih tepat adalah dalam pengawasan Bareskrim. Hal ini bertujuan agar barang bukti tidak rusak.
Lebih lanjut Sujadiyono mengatakan tidak mengetahui sekolah mana saja yang UPS-nya dalam pengawasan Bareskrim, sebab pengadaan barang tersebut ada di ranah Sudin Pendidikan Menengah, sementara saat itu dirinya bertugas sebagai Kasudin Dikdas.
Seperti diberitakan Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri mendatangi 49 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Kedatangan penyidik ini untuk menyita UPS sebagai barang bukti kasus dugaan korupsi proyek anggaran siluman di APBD-P 2014 DKI Jakarta.
Kasudin Dikdas Jakarta Pusat II Sujadiyono menurutnya, UPS tersebut saat ini masih berada di sekolah dan masih bisa digunakan seperti biasa.
"Jadi alat UPS itu bukan disita Bareskrim, hanya dilakukan pengawasan saja," katanya ketika dihubungi wartawan, Selasa (19/5/2015).
Sebab, lanjutnya, hingga saat ini UPS tersebut masih digunakan dimasing-masing sekolah. Dirinya mengatakan bahwa bahasa yang lebih tepat adalah dalam pengawasan Bareskrim. Hal ini bertujuan agar barang bukti tidak rusak.
Lebih lanjut Sujadiyono mengatakan tidak mengetahui sekolah mana saja yang UPS-nya dalam pengawasan Bareskrim, sebab pengadaan barang tersebut ada di ranah Sudin Pendidikan Menengah, sementara saat itu dirinya bertugas sebagai Kasudin Dikdas.
Seperti diberitakan Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri mendatangi 49 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Kedatangan penyidik ini untuk menyita UPS sebagai barang bukti kasus dugaan korupsi proyek anggaran siluman di APBD-P 2014 DKI Jakarta.
(ysw)