Pemkot Depok Didesak Bangun Sekolah Baru

DEPOK - Jumlah sekolah yang ada di Depok ternyata tak sebanding dengan jumlah warga yang bersekolah. Bayangkan, setiap tahun ribuan siswa asal Depok terpaksa bersekolah di Jakarta.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Nuroji mengatakan, masih banyak keluhan mengenai akses pendidikan di Depok saat ini. Masalah ini terjadi sejak lama dan belum juga terselesaikan.

Pemerintah Kota Depok selalu beralasan kesulitan melakukan pembebasan lahan untuk unit sekolah baru (USB).

"Sebenarnya ada kesempatan namun tidak dimanfaatkan saja. Alasan yang selalu saya dengar soal pembebasan lahan," kata Nuroji usai rapat dengar pendapat dengan Komisi D DPRD Kota Depok, Jumat (15/5/2015).

Pemerintah pusat, kata dia, sudah menyediakan alokasi untuk pembuatan USB. Hanya saja, tidak ada pengajuan dari Pemkot Depok. Sehingga dana pembangunan USB tidak bisa digelontorkan.

"Kendalanya mungkin tidak ada koordinasi dan kurangnya niat (Pemkot Depok) untuk melakukan pengajuan. Padahal, syaratnya hanya menyediakan lahan, nanti pemerintah (pusat) yang melakukan pembangunan fisik," ucapnya.

Politisi Partai Gerindra itu menambahkan, jika permasalahan ini terus dibiarkan maka merugikan anak-anak yang ingin bersekolah. Karena, ambang batas sekolah di Jakarta hanya memperbolehkan 10 persen siswa dari luar Jakarta.

Belum lagi penentuan nilai yang ditetapkan lebih tinggi bagi siswa dari luar Jakarta. "Anak-anak yang mau bersekolah makin susah. Di Depok kurang sekolah, di Jakarta juga dibatasi. Kasihan kan mereka," katanya.

Untuk itu dia mendorong Pemkot Depok segera memikirkan permasalahan ini. Sehingga tiap tahun siswa yang eksodus ke luar Depok bisa berkurang. "Anggaran pendidikan harus ditambah untuk menyelesaikan masalah ini. Jangan ditunda lagi karena bisa berkembang," tutupnya.