KRL Kerap Gangguan, PT KAI Bantah Manajemen Buruk
A
A
A
JAKARTA - Senior Manager Humas Daop I PT KAI, Bambang S. Prayitno membantah bahwa saat ini kondisi perjalanan kereta api diambang batas karena padat. Sekalipun penuh sesak, namun pihak Daop I telah melakukan berbagai rekayasa agar tak terjadi insiden dan peristiwa.
"Manajamen kita sudah baik, ngga ada masalah," jelas Bambang ketika dikonfirmasi, Kamis (7/4/2016).
Selain itu, lanjutnya, pemeliharaan juga telah di lakukan secara rutin, mulai dari harian, mingguan, hingga bulanan. Pemeliharaan itu meliputi pengecekan bantalan rel, besi rel, hingga batuan di jalur.
Hanya saja, mengenai masalahnya ambles jalur, Bambang menegaskan saat ini Kementrian Perhubungan dan PT KAI tengah melakukan penyidikan terkait insiden ambles di Manggarai kemarin. Namun demikian, dirinya tak menampik kondisi yang ada lantaran adanya pergeseran tanah.
Lembeknya tanah, kata Bambang, membuat kontur tanah menjadi tak stabil. Pemukiman yang padat, dan saluran air yang disalurkan ke jalur kereta, membuat air menjadi tidak stabil. "Ini bisa jadi penyebab anjloknya kereta ke luar jalur," jelasnya. (Baca: Kereta Manggarai-Duri Anjlok, Perjalanan KRL Terganggu)
Sementara itu, Bambang tak menampik pihak PT KAI dan Kementrian Perhubungan telah melakukan kajian terhadap manajamen lalu lintas yang ada. Hasilnya, lalu lintas kereta sewajarnya harus dipisahkan, antara KCJ dan Kereta Jarak Jauh.
"Ini sudah menjadi atensi, tapi kajiannya masih belum rampung, cocok juga kalau memang di luar Jakarta, biar tidak terlalu padat," tutup Bambang.
"Manajamen kita sudah baik, ngga ada masalah," jelas Bambang ketika dikonfirmasi, Kamis (7/4/2016).
Selain itu, lanjutnya, pemeliharaan juga telah di lakukan secara rutin, mulai dari harian, mingguan, hingga bulanan. Pemeliharaan itu meliputi pengecekan bantalan rel, besi rel, hingga batuan di jalur.
Hanya saja, mengenai masalahnya ambles jalur, Bambang menegaskan saat ini Kementrian Perhubungan dan PT KAI tengah melakukan penyidikan terkait insiden ambles di Manggarai kemarin. Namun demikian, dirinya tak menampik kondisi yang ada lantaran adanya pergeseran tanah.
Lembeknya tanah, kata Bambang, membuat kontur tanah menjadi tak stabil. Pemukiman yang padat, dan saluran air yang disalurkan ke jalur kereta, membuat air menjadi tidak stabil. "Ini bisa jadi penyebab anjloknya kereta ke luar jalur," jelasnya. (Baca: Kereta Manggarai-Duri Anjlok, Perjalanan KRL Terganggu)
Sementara itu, Bambang tak menampik pihak PT KAI dan Kementrian Perhubungan telah melakukan kajian terhadap manajamen lalu lintas yang ada. Hasilnya, lalu lintas kereta sewajarnya harus dipisahkan, antara KCJ dan Kereta Jarak Jauh.
"Ini sudah menjadi atensi, tapi kajiannya masih belum rampung, cocok juga kalau memang di luar Jakarta, biar tidak terlalu padat," tutup Bambang.
(ysw)