Sopir Angkot di Jakarta Ogah Turunkan Tarif

Senin, 04 April 2016 - 04:20 WIB
Sopir Angkot di Jakarta Ogah Turunkan Tarif
Sopir Angkot di Jakarta Ogah Turunkan Tarif
A A A
JAKARTA - Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan pemerintah pusat pada Jumat lalu, tak lantas membuat tarif angkutan umum mengalami penurunan.

Para sopir berdalih, sekalipun harga bbm turun namun, harga sejumlah barang pokok masih tetap naik. Kondisi ini pun dinilai tak seimbang, lantaran penurunan."Kita bingung kalau turunnya dikit. Kalau turunnya Rp2.000, mungkin ongkos bisa balik lagi ke semula tarif Rp3.000," ujar sopir angkot C13 Pesing-Ciledug, Minggu 3 April 2016 kemarin.

Saat ini, kata Ardi, tarif angkutan umum trayeknya Rp5.000 per orang, sementara sesuai dengan edaran Organda, maka tarif mengalami penurunan sebesar Rp1.000, atau menjadi Rp4.000. Tingginya setoran pemilik angkot sebesar Rp100.000, menjadi alasan Ardi ogah turunkan tarif angkutan.

Yogi (45) sopir Kopaja B 88 jurusan Kalideres-Slipi menambahkan, tidak sepantasnya angkutan mengalami penurunan tarif, sementara kebutuhan pokok tetap tinggi."Saya enggak munafik kok, BBM turun operasional kita menurun. Tapi bagaimana dengan bahan pokok di pasar? Memang turun juga? Enggak kan?," keluhnya.

Salah seorang pengguna angkutan umum, Berry Prasetya (25) menilai sewajarnya angkutan perkotaan mengalami penurunan, setelah pemerintahan pusat menurunkan harga BBM. "Harus adil dong, kalau turun, masa enggak mau turun," jelasnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4629 seconds (0.1#10.140)