Mahasiswi Tewas Ditabrak, Ini Kata Dirut Transjakarta

Jum'at, 20 November 2015 - 20:17 WIB
Mahasiswi Tewas Ditabrak, Ini Kata Dirut Transjakarta
Mahasiswi Tewas Ditabrak, Ini Kata Dirut Transjakarta
A A A
JAKARTA - Annisa Sholihah (22), mahasiswi Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang tewas ditabrak bus Transjakarta akibat menyeberang sembarangan. Karena, mahasiswi itu tidak menyeberang pada zebra cross.

"Menurut laporan dan foto di lapangan, mereka menyeberang tidak di zebra cross atau tempat penyeberangan yang benar," kata Direktur Transjakarta (Dirut) PT Transjakarta AN Kosasih di Jakarta, Jumat (20/11/2015).

Saat korban dan temannya itu akan menyeberang, pengemudi bus JTM 064 telah melihatnya dan menginjakan rem sambil membunyikan klakson.

Namun, dari keduanya itu, teman korban memghentikan langkahnya, sedang korban tetap melompati separator dan tetap mencoba menyeberangi jalanan.

"Selalu ada jarak beberapa meter antara menginjak rem dan bus benar-benar berhenti maka penyeberang tersebut tetap tertabrak oleh bus JTM 064," katanya.

Kosasih mengklaim, kalau Bus JTM 064 tersebut berjalan dengan kecepatan normal di busway sesuai dengan peraturan untuk tidak berjalan dengan kecepatan lebih dari 50 km per jam. Namun, bus tersebur tetap tidak dapat berhenti secara mendadak jika secara tiba-tiba ada orang yang menyeberang.

"Kami sangat menyarankan agar para pejalan kaki berhati-hati dalam menyeberang dan menggunakan zebra cross. Karena akan semakin banyak bus berjalan di Koridor 6 nantinya," tuturnya.

Kosasih mengatakan, apabila pengemudi itu terbukti bersalam, maka phak operator JTM harus bertanggung jawab. Namun, berdasarkan pengetahuannya, jalur khusus Transjakarta itu ada pembatas jalan yang cukup tinggi.

"Ada pagar pembatas, tetapi dibuat celah oleh penyeberang. Padahal, penyeberangnya banyak yah," pungkasnya. (Baca: Pulang Kuliah, Mahasiswi Tewas Tertabrak Bus Transjakarta)

Kosasih mengaku setuju, apabila di jalur tersebut dibangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Karena, busway di depan Gedung LIPIA itu termasuk rawan kecelakaan.

"Kami pun setuju apabila dibangun JPO. Karena kami mendapatkan laporan lokasi itu sering terjadi kecelakaan baik di jalur reguler maupun di jalur busway," katanya.

PILIHAN:

Prabowo Minta Ahok Tidak Seenaknya Pimpin Jakarta
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5440 seconds (0.1#10.140)