Akses Gang Besan Serpong Ditutup Tembok, BPKAD Tangsel Minta Fungsi Jalan Dikembalikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) buka suara terkait penutupan akses jalan Gang Besan , Rawa Buntu, Serpong .
Sekretaris BPKAD Tangsel, R Billy Sukarsana mengatakan pihaknya ikut terlibat mencari solusi bagi warga Gang Besan atas penutupan akses jalan. Dia mengatakan pemerintah kota melalui pimpinan sejak awal telah memantau perkembangan peristiwa itu.
"Jadi setiap konflik yang terjadi di masyarakat, itu dibahas melalui Wasdal. Ada yang bisa selesai tuntas, dan ada juga yang penyelesaiannya butuh cukup lama. Tapi artinya bukan dibiarkan, ini bagaimana, ini bagaimana, coba pantau tugaskan kelurahan, tugaskan kecamatan, atau dinas, mencari solusi terbaik lah," tuturnya ditemui, Rabu (1/3/2023).
Meski demikian, menurut Billy, tak mudah mencari penyelesaian atas penutupan akses jalan Gang Besan. Sebab, ada persoalan internal yang memicu kesalahpahaman antar beberapa orang warga sekitar dengan pihak pengusaha hingga mau tak mau menyeret juga peran pemerintah daerah.
"Pengennya sih itu dimediasi lah, dua belah pihak," imbuhnya.
Dia berharap agar fungsi publik berupa jalan dikembalikan sebagaimana semula, walau pun ada kepemilikan pribadi di lahan tersebut. Apalagi jalan itu telah ada sejak lama dan digunakan sebagai akses warga sehari-hari.
"Harapannya ya tadi, fungsi publik kembali lagi ke fungsi publik. Walaupun memang ada hak-hak privat di situ, misalkan tadi klaim dari orang, atau kenyataannya orang memiliki sertifikat, tapi kan posisinya sudah menjadi fungsi publik, jalan, ya kembalikan ke jalan. Yang memanfaatkan jadi banyak kan, termasuk dia (pengusaha) juga kan mendapat manfaat dari jalan itu," tuturnya.
Rencananya, warga Gang Besan akan menggelar aksi demonstrasi pada Kamis 2 Maret 2023. Aksi yang dilakukan di depan Gedung DPRD Kota Tangsel itu menuntut legislator turun tangan mencari penyelesaian atas penutupan akses jalan warga yang berlangsung sejak 3 Februari 2023 lalu.
Lihat Juga: Warga Ngawi Syukuran Pembangunan Jalan Bringin-Boan Rampung Setelah Bertahun-tahun Rusak
Sekretaris BPKAD Tangsel, R Billy Sukarsana mengatakan pihaknya ikut terlibat mencari solusi bagi warga Gang Besan atas penutupan akses jalan. Dia mengatakan pemerintah kota melalui pimpinan sejak awal telah memantau perkembangan peristiwa itu.
"Jadi setiap konflik yang terjadi di masyarakat, itu dibahas melalui Wasdal. Ada yang bisa selesai tuntas, dan ada juga yang penyelesaiannya butuh cukup lama. Tapi artinya bukan dibiarkan, ini bagaimana, ini bagaimana, coba pantau tugaskan kelurahan, tugaskan kecamatan, atau dinas, mencari solusi terbaik lah," tuturnya ditemui, Rabu (1/3/2023).
Meski demikian, menurut Billy, tak mudah mencari penyelesaian atas penutupan akses jalan Gang Besan. Sebab, ada persoalan internal yang memicu kesalahpahaman antar beberapa orang warga sekitar dengan pihak pengusaha hingga mau tak mau menyeret juga peran pemerintah daerah.
"Pengennya sih itu dimediasi lah, dua belah pihak," imbuhnya.
Dia berharap agar fungsi publik berupa jalan dikembalikan sebagaimana semula, walau pun ada kepemilikan pribadi di lahan tersebut. Apalagi jalan itu telah ada sejak lama dan digunakan sebagai akses warga sehari-hari.
"Harapannya ya tadi, fungsi publik kembali lagi ke fungsi publik. Walaupun memang ada hak-hak privat di situ, misalkan tadi klaim dari orang, atau kenyataannya orang memiliki sertifikat, tapi kan posisinya sudah menjadi fungsi publik, jalan, ya kembalikan ke jalan. Yang memanfaatkan jadi banyak kan, termasuk dia (pengusaha) juga kan mendapat manfaat dari jalan itu," tuturnya.
Rencananya, warga Gang Besan akan menggelar aksi demonstrasi pada Kamis 2 Maret 2023. Aksi yang dilakukan di depan Gedung DPRD Kota Tangsel itu menuntut legislator turun tangan mencari penyelesaian atas penutupan akses jalan warga yang berlangsung sejak 3 Februari 2023 lalu.
Lihat Juga: Warga Ngawi Syukuran Pembangunan Jalan Bringin-Boan Rampung Setelah Bertahun-tahun Rusak
(kri)