SP JICT Tegaskan Penolakan Konsesi Asing Demi Kedaulatan Negara

JAKARTA - Ketua Serikat Pekerja JICT Nova Hakim menegaskan bahwa aksi penolakan perpanjangan JICT oleh Hutchison dilakukan demi kedaulatan negara atas aset strategis dan menghindari potensi kerugian.

"Pesan aksi kita jelas dan konstan sejak tahun lalu (7 Agustus 2014) bahwa konsesi JICT dengan asing tidak layak diperpanjang karena dilakukan terburu-buru. Disini ada potensi kerugian negara dan aksi korporasi Pelindo II ini patut menjadi perhatian Pemerintah," kata Nova melalui rilisnya, Jumat (10/7/2015).

Nova menambahkan pihak-pihak yang menuding SP JICT tidak independen perlu dipertanyakan objektivitas dan nasionalismenya. "Silahkan masyarakat menilai. Kami juga menantang petinggi Pelindo untuk debat publik. Kami sudah siapkan kajian kerugian negara," ujarnya. (Baca: Demo di Pelabuhan, SP JICT Desak Pembatalan Konsesi Asing)

Terkait dokumen yang dikatakan sebagai resolusi, Nova membantah bahwa itu sebagai motif dibalik aksi penolakan. "Ini jelas pembelokan isu. Saya pikir publik akan objektif menilai," kata Nova.

Nova juga mengingatkan bahwa isu kesejahteraan yang dihembuskan pihak-pihak lain sangat tidak relevan. Nova tidak habis pikir petinggi Pelindo mengkritik kesejahteraan karyawan sendiri yang bekerja nonstop siang malam dalam setahun.

Sebelumnya, SP JICT melakukan aksi surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo di Istana negara. Dalam aksi tersebut, ratusan karyawan yang tergabung dalam SP JICT mendesak Jokowi membatalkan konsesi asing atas pengelolaan pelabuhan JICT karena ditengarai merugikan negara. (Baca juga: Sambangi Istana, SP JICT Desak Jokowi Batalkan Konsesi Asing)