Jalur Bocimi Macet Parah, Warga Berharap Tol Segera Terwujud

Rabu, 10 Juni 2015 - 23:09 WIB
Jalur Bocimi Macet Parah, Warga Berharap Tol Segera Terwujud
Jalur Bocimi Macet Parah, Warga Berharap Tol Segera Terwujud
A A A
BOGOR - Kemacetan parah yang terjadi setiap hari, karena ada peningkatan Jalan Mayjen HE Kusuma dan penggantian jembatan Cimande di jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di KM 15, Caringin, Kabupaten Bogor menuai reaksi warga Bogor dan Sukabumi.

Mulai dari kurangnya sosialisasi hingga tidak transparannya pelaksanaan proyek itu, kini banyak masyarakat yang menagih janji Kemen PU, Pemprov Jawa Barat, Pemkab/Pemkot Bogor terkait realisasi tol Bocimi yang hingga saat ini masih dalam pembebasan lahan.

"Percuma saja, jalur reguler Bocimi dari mulai Ciawi hingga Benda (perbatasan Bogor-Sukabumi), tiap tahun diperbaiki seperti sekarang, seolah jadi proyek abadi. Enggak efektif mengatasi kemacetan yang sudah puluhan tahun kita rasakan," keluh Asep Supriyadi (35) warga Kampung Cikalang, Desa Muara Jaya, Caringin, Kabupaten Bogor saat ditemui disela-sela terjebaknya kemacetan di simpang Cimande, Rabu (10/6).

Pihaknya berharap, pemerintah segera merealisasikan janjinya yang akan membangun tol Bocimi tahap I (Ciawi-Cigombong) sepanjang 15,35 kilometer.

"Solusi terbaik dan sangat diharapkan adalah jalan tol yang janjinya tahun 2015 ini bakal diselesaikan pembangunan tahap I, nyatanya sampai sekarang nggak ada bukti dimulainya fisik tol," ujar karyawan swasta di wilayah Ciawi itu.

Hal senada diungkapkan, Titin Sumartini (45) pegawai negeri sipil (PNS) di instansi penegak hukum di Kota Bogor mengaku frustasi saat pulang kampung ke Kota Sukabumi saat akhir pekan. "Masa saya berangkat dari Bogor jam 16.00 WIB, sampe ke Sukabumi jam 01.00 WIB. Kenapa sih pemerintah senang memperbaiki jalan HE Sukma reguler yang sempit, dan banyak dilintasi truk-truk besar," ungkapnya.

Seharusnya pemerintah dan MNC Tol fokus mewujudkan pembangunan jalan bebas hambatan yang ground breakingnya sudah empat kali selama 17 tahun. "Apa sih kendala dan hambatannya, pembebasan tanah bukannya sudah hampir tuntas dan sudah seharusnya pembangunan tol dilaksanakan. Tapi mana sampai sekarang tidak ada tanda-tanda dimulainya pembangunan," ungkapnya.

Diprediksi kemacetan parah akan terus terjadi dikarenakan proyek peningkatan jalan yang sudah berlangsung selama dua pekan ini baru akan selesai Desember 2015.

"Kalau jembatan Cimande kita akan kerjakan penggantian setelah beres lebaran," ujar Pengawas Lapangan Proyek Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan dari Kementerian Pekerjaan Umum Tommy S.

Meski ada jalur alternatif dari Bogor ke Sukabumi melalui jalan Batutulis-Pamoyanan-Cijeruk-Cigombong, namun diprediksi jalan yang hanya memiliki lebar empat meter itu, bakal mengalami kemacetan parah saat menjelang lebaran.

"Bulan Juli kita akan mulai peningkatan dan perbaikan jalan Cijeruk-Cigombong. Tapi hanya satu kilometer lebih itu," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga dan Pengairan (BDMP) wilayah Ciomas, Kabupaten Bogor, Asep Suryana, Rabu (10/6/2015).

Berdasarkan pantauan, kemacetan parah terjadi dari kedua arah, dikarenakan tepatnya di KM 14-16 Jalan Raya Mayjen HE Kusmayadi jalur Bocimi tengah ada pengerjaan peningkatan jalan. Antrean truk kontainer, tronton pengangkut air mineral berbagai merek terlihat mengular sepanjang 15 KM. Pemandangan tersebut terlihat hampir setiap hari, khususnya saat malam hari mulai pukul 21.00 WIB hingga 00.00 WIB.

PILIHAN:

Pembebasan Lahan Proyek Bocimi Sudah 75%

Pemkab Bogor Dukung MNC Bangun Tol Bocimi
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5529 seconds (0.1#10.140)