Bayi Tewas di Ciracas Diduga Dianiaya Keluarga, Banyak Luka Memar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang bayi di Ciracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur, berinisial AF (2), meninggal saat dilarikan ke puskesmas. AF dicurigai meninggal tidak wajar.
Ketua RT 10 Ciracas Sudiyono (55) mengatakan, bayi AF saat tiba di puskesmas sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Saat melihat jenazah AF, ada sejumlah luka memar pada tubuh korban.
"Lukanya itu di kepala ada memar biru, di bagian matanya ada luka lebam merah. Kalau di belakang badannya di punggung, saya tidak berani melihatnya. Cuma saya lihat wajahnya saja. Di dahinya juga ada memar membiru, di bibirnya juga ada seperti terlihat luka benturan," ujar Sudiyono, Kamis (19/1/2023).
Sudiyono mengungkapkan, keluarga korban AF mengaku bahwa bayi bernasib malang itu mengalami kejang-kejang, kemudian jatuh. Akan tetapi, Sudiyono mengatakan tetangga rumah dari kediaman AF sempat mendengar tangisan keras anak-anak, namun sayup-sayup menghilang.
"Kalau keributan-keributan itu tidak dengar. Terus akhir-akhir, tangisannya pelan di malam kejadian. Terus dibawa ke puskesmas, ternyata sudah tidak ada (meninggal)," jelas Sudiyono.
Sudiyono mengungkapkan bahwa AF bukan merupakan anak kandung dari keluarga yang mengasuhnya. Terlebih, ia mengetahui hadirnya AF termasuk baru di rumahnya.
"Jadi ini gimana ya, ribet silsilahnya. Saya juga kurang paham. Sepertinya hanya dititipkan saja ke neneknya, tapi bukan nenek kandung," kata Sudiyono.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono mengatakan kasus yang diterima oleh Polsek Pasar Rebo tersebut kini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestro Jakarta Timur.
Ketua RT 10 Ciracas Sudiyono (55) mengatakan, bayi AF saat tiba di puskesmas sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Saat melihat jenazah AF, ada sejumlah luka memar pada tubuh korban.
"Lukanya itu di kepala ada memar biru, di bagian matanya ada luka lebam merah. Kalau di belakang badannya di punggung, saya tidak berani melihatnya. Cuma saya lihat wajahnya saja. Di dahinya juga ada memar membiru, di bibirnya juga ada seperti terlihat luka benturan," ujar Sudiyono, Kamis (19/1/2023).
Sudiyono mengungkapkan, keluarga korban AF mengaku bahwa bayi bernasib malang itu mengalami kejang-kejang, kemudian jatuh. Akan tetapi, Sudiyono mengatakan tetangga rumah dari kediaman AF sempat mendengar tangisan keras anak-anak, namun sayup-sayup menghilang.
"Kalau keributan-keributan itu tidak dengar. Terus akhir-akhir, tangisannya pelan di malam kejadian. Terus dibawa ke puskesmas, ternyata sudah tidak ada (meninggal)," jelas Sudiyono.
Sudiyono mengungkapkan bahwa AF bukan merupakan anak kandung dari keluarga yang mengasuhnya. Terlebih, ia mengetahui hadirnya AF termasuk baru di rumahnya.
"Jadi ini gimana ya, ribet silsilahnya. Saya juga kurang paham. Sepertinya hanya dititipkan saja ke neneknya, tapi bukan nenek kandung," kata Sudiyono.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono mengatakan kasus yang diterima oleh Polsek Pasar Rebo tersebut kini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestro Jakarta Timur.