Mengenal Asal Usul Daerah Rawalumbu Bekasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rawalumbu merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di kota Bekasi , Provinsi Jawa Barat . Hingga kini daerah tersebut sangat terkenal dengan wisata kulinernya, terutama kuliner pada malam hari.
Selain itu daerah bekasi ini juga menyimpan kisah unik dalam pembentukan wilayahnya.
Nama Rawaloemboe terdiri dari dua suku kata yaitu Rawa dan Lumbu. Rawa merupakan sebuah lahan yang terdapat genangan secara terus menerus dan lumbu adalah sebutan untuk makhluk halus.
Baca juga : Asal Usul Penyematan Nama Babelan di Bekasi
Konon katanya daerah ini terdapat seorang pengembala hewan yang tiba - tiba hilang saat berada di area sekitar rawa. Cerita ini secara turun temurun menjadi terkenal dan masih dipercaya hingga sekarang ini.
Dilansir dari akun instagram @kotabekasikeren, pada mulanya daerah ini terkenal dengan sebutan daerah atau kampung Rawaroko. Banyak perantau yang beranggapan bahwa kampung ini memiliki banyak penduduk yang merokok.
Selain itu, sebutan nama rawaroko juga didasari dengan ditemukannya tanaman jenis tembakau yang ada disekitar wilayah rawa.
Tanaman tembakau tersebut dahulu kala digunakan sebagai bahan bakar untuk membuat batangan rokok. Namun berbeda dengan sekarang, tanaman tersebut sudah jarang terlihat oleh masyarakat penduduk sekitar.
Dengan kurangnya tumbuhan jenis tembakau yang ada di rawa tersebut, maka sebutan rawaroko sudah berkurang dan masyarakat kebanyakan sudah kembali mengenalnya dengan sebutan rawalumbu.
Daerah rawa ini sebelum ada banyak penduduk adalah wilayah yang kosong dan dulunya terdapat Kerajaan Pakwan-Padjajaran. Wilayah ini adalah wilayah dengan jatuhan air terbanyak, sehingga dulunya sering mengalami banjir bandang.
Oleh karena itu pada masa penjajahan Belanda pemerintah VOC membangun sebuah benteng di muara sungai bekasi dan sekaligus dijadikan lalu lintas oleh pihak kolonial Belanda.
Baca juga : Ini 4 Pendapat Soal Asal Usul Nama Bogor
Pada tahun 1682 daerah sekitar rawa ini pernah dijadikan sebagai markas militer pihak kolonial belanda pada era pemerintahan Kapten Jonker. Para penjajah dari belanda merupakan orang - orang yang suka atau gemar merokok, maka tak heran jika di sekitar rawa terdapat tanaman tembakau.
Terbentuknya pemerintahan daerah rawa tentu belumlah lama. Pemerintahan Kota Bekasi baru resmi melakukan pemekaran pada daerah rawa tersebut pada tahun 2000, yakni berdasarkan peraturan daerah nomor 14 tahun 2000.
Terhitung sejak diresmikan menjadi wilayah naungan pemerintahan kota Bekasi, Rawalumbu memiliki luas wilayah sekitar 1500 hektar yang terbagi menjadi empat kelurahan yakni Bojongmenteng, Bojongrawalumbu, Pengasinan dan Sepanjangjaya.
Seiring berkembangnya waktu, pemerintahan kota bekasi melalui kecamatan rawalumbu sudah banyak melakukan perubahan infrastruktur menjadi lebih maju. Ada taman Narogong Indah, Wisata kuliner malam dan masih banyak lagi fasilitas umum yang telah dibuatnya.
Selain itu daerah bekasi ini juga menyimpan kisah unik dalam pembentukan wilayahnya.
Nama Rawaloemboe terdiri dari dua suku kata yaitu Rawa dan Lumbu. Rawa merupakan sebuah lahan yang terdapat genangan secara terus menerus dan lumbu adalah sebutan untuk makhluk halus.
Baca juga : Asal Usul Penyematan Nama Babelan di Bekasi
Konon katanya daerah ini terdapat seorang pengembala hewan yang tiba - tiba hilang saat berada di area sekitar rawa. Cerita ini secara turun temurun menjadi terkenal dan masih dipercaya hingga sekarang ini.
Dilansir dari akun instagram @kotabekasikeren, pada mulanya daerah ini terkenal dengan sebutan daerah atau kampung Rawaroko. Banyak perantau yang beranggapan bahwa kampung ini memiliki banyak penduduk yang merokok.
Selain itu, sebutan nama rawaroko juga didasari dengan ditemukannya tanaman jenis tembakau yang ada disekitar wilayah rawa.
Tanaman tembakau tersebut dahulu kala digunakan sebagai bahan bakar untuk membuat batangan rokok. Namun berbeda dengan sekarang, tanaman tersebut sudah jarang terlihat oleh masyarakat penduduk sekitar.
Dengan kurangnya tumbuhan jenis tembakau yang ada di rawa tersebut, maka sebutan rawaroko sudah berkurang dan masyarakat kebanyakan sudah kembali mengenalnya dengan sebutan rawalumbu.
Daerah rawa ini sebelum ada banyak penduduk adalah wilayah yang kosong dan dulunya terdapat Kerajaan Pakwan-Padjajaran. Wilayah ini adalah wilayah dengan jatuhan air terbanyak, sehingga dulunya sering mengalami banjir bandang.
Oleh karena itu pada masa penjajahan Belanda pemerintah VOC membangun sebuah benteng di muara sungai bekasi dan sekaligus dijadikan lalu lintas oleh pihak kolonial Belanda.
Baca juga : Ini 4 Pendapat Soal Asal Usul Nama Bogor
Pada tahun 1682 daerah sekitar rawa ini pernah dijadikan sebagai markas militer pihak kolonial belanda pada era pemerintahan Kapten Jonker. Para penjajah dari belanda merupakan orang - orang yang suka atau gemar merokok, maka tak heran jika di sekitar rawa terdapat tanaman tembakau.
Terbentuknya pemerintahan daerah rawa tentu belumlah lama. Pemerintahan Kota Bekasi baru resmi melakukan pemekaran pada daerah rawa tersebut pada tahun 2000, yakni berdasarkan peraturan daerah nomor 14 tahun 2000.
Terhitung sejak diresmikan menjadi wilayah naungan pemerintahan kota Bekasi, Rawalumbu memiliki luas wilayah sekitar 1500 hektar yang terbagi menjadi empat kelurahan yakni Bojongmenteng, Bojongrawalumbu, Pengasinan dan Sepanjangjaya.
Seiring berkembangnya waktu, pemerintahan kota bekasi melalui kecamatan rawalumbu sudah banyak melakukan perubahan infrastruktur menjadi lebih maju. Ada taman Narogong Indah, Wisata kuliner malam dan masih banyak lagi fasilitas umum yang telah dibuatnya.
(bim)