Taprof Lemhannas Sebut Tiga Proyek DKI Bagian Strategi Kota Berketahanan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjelang 100 hari kerja, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terlihat serius dan fokus dalam mempercepat pembangunan sejumlah proyek besar agar tuntas sesuai waktu yang ditetapkan.
Hal ini disampaikan Tenaga Profesional (Taprof) Lemhannas RI, Dadang Solihin saat ditanya soal tiga proyek konstruksi yang tengah dikebut Pemprov DKI yakni sodetan dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT).
Proyek kereta ringan atau Light Rail Transit/LRT Jakarta dari Velodrome ke Manggarai dan penambahan jalur kereta api dari Stasiun Tanah Abang. Dadang menilai, sodetan kali Ciliwung mampu mengendalikan debit air sungai menjadi penyebab banjir di Jakarta.
Sedangkan proyek LRT dan penambahan jalur kereta api menjadi upaya Heru Budi Hartono yang diyakini bisa mengurai kemacetan dan penumpukan penumpang.
”Masalah banjir dan transportasi massal agenda prioritas menjadi perhatian khusus Pak Heru. Wajar kalau dia meminta pengerjaannya lebih fokus dan selesai sesuai target, karena ini terobosan dan gebrakan Pak Heru menuju kota berketahanan,” kata Dadang, Selasa (27/12/2022).
Mantan Deputi Gubernur DKI Jakarta periode 2019-2021 tersebut mengatakan, penanganan banjir dan kemacetan di Jakarta akan menjadi sorotan lantaran ini merupakan persoalan krusial yang butuh penanganan ekstra cepat.
Ini juga, akan menjadi tantangan bagi Heru Budi Hartono mengingat saat ini akan memasuki masa 100 hari pertama menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
”Kalau ketiga proyek ini sukses, sebagian besar agenda prioritas Pak Heru akan tercapai. Sodetan akan menjawab soal ketahanan dari ancaman bencana (banjir) dan transportasi akan menjadi pengurai masalah kemacetan dan solusi percepatan ekonomi,” ungkapnya.
Sebagai informasi, proyek sodetan Kali Ciliwung merupakan salah satu proyek terbesar dan terpanjang di dunia dalam sistem pengerjaan konstruksi air di bawah tanah. Penuntasan proyek ini ditargetkan rampung pada April 2023.
Sedangkan terkait kelanjutan proyek LRT, Heru Budi Hartono telah memberikan persetujuan Penyertaan Modal Daerah (PMD) sekitar Rp900 miliar lebih ke PT Jakarta Propertindo (Jakpro) pada APBD DKI Jakarta 2023.
Kelanjutan LRT Jakarta dibutuhkan untuk mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum dalam mobilitasnya. Apalagi, LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai memiliki potensi penumpang cukup tinggi karena saling terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Kemudian, soal penambahan jalur kereta api. Dadang mengatakan, saat ini nampak penambahan penumpang cukup signifikan selalu terjadi di stasiun Tanah Abang pada setiap tahunnya.
”Saat ini kan ada empat jalur. Maka dengan ditambah dua jalur pun akan sangat membantu mengatasi penumpukan penumpang, apalagi pada saat ramai perayaan, arus mudik dan sebagainya,” sebutnya.
Dadang pun menyambut baik rencana Heru untuk membangun Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Tanah Abang tersebut.
”TOD ini adalah juga jadi sebuah terobosan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis terintegrasi dari segi transportasinya sehingga lebih memudahkan. Siapa tidak mengenal Tanah Abang? maka sangat strategis jika TOD ini dibangun di kawasan itu,” tegasnya.
Sebelumnya, di depan Presiden RI Joko Widodo Heru Budi mengatakan perlunya kerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR untuk penambahan fasilitas jalur KRL ke Stasiun Tanah Abang.
Hal ini disampaikan Tenaga Profesional (Taprof) Lemhannas RI, Dadang Solihin saat ditanya soal tiga proyek konstruksi yang tengah dikebut Pemprov DKI yakni sodetan dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT).
Proyek kereta ringan atau Light Rail Transit/LRT Jakarta dari Velodrome ke Manggarai dan penambahan jalur kereta api dari Stasiun Tanah Abang. Dadang menilai, sodetan kali Ciliwung mampu mengendalikan debit air sungai menjadi penyebab banjir di Jakarta.
Sedangkan proyek LRT dan penambahan jalur kereta api menjadi upaya Heru Budi Hartono yang diyakini bisa mengurai kemacetan dan penumpukan penumpang.
”Masalah banjir dan transportasi massal agenda prioritas menjadi perhatian khusus Pak Heru. Wajar kalau dia meminta pengerjaannya lebih fokus dan selesai sesuai target, karena ini terobosan dan gebrakan Pak Heru menuju kota berketahanan,” kata Dadang, Selasa (27/12/2022).
Mantan Deputi Gubernur DKI Jakarta periode 2019-2021 tersebut mengatakan, penanganan banjir dan kemacetan di Jakarta akan menjadi sorotan lantaran ini merupakan persoalan krusial yang butuh penanganan ekstra cepat.
Ini juga, akan menjadi tantangan bagi Heru Budi Hartono mengingat saat ini akan memasuki masa 100 hari pertama menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
”Kalau ketiga proyek ini sukses, sebagian besar agenda prioritas Pak Heru akan tercapai. Sodetan akan menjawab soal ketahanan dari ancaman bencana (banjir) dan transportasi akan menjadi pengurai masalah kemacetan dan solusi percepatan ekonomi,” ungkapnya.
Sebagai informasi, proyek sodetan Kali Ciliwung merupakan salah satu proyek terbesar dan terpanjang di dunia dalam sistem pengerjaan konstruksi air di bawah tanah. Penuntasan proyek ini ditargetkan rampung pada April 2023.
Sedangkan terkait kelanjutan proyek LRT, Heru Budi Hartono telah memberikan persetujuan Penyertaan Modal Daerah (PMD) sekitar Rp900 miliar lebih ke PT Jakarta Propertindo (Jakpro) pada APBD DKI Jakarta 2023.
Kelanjutan LRT Jakarta dibutuhkan untuk mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum dalam mobilitasnya. Apalagi, LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai memiliki potensi penumpang cukup tinggi karena saling terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Kemudian, soal penambahan jalur kereta api. Dadang mengatakan, saat ini nampak penambahan penumpang cukup signifikan selalu terjadi di stasiun Tanah Abang pada setiap tahunnya.
”Saat ini kan ada empat jalur. Maka dengan ditambah dua jalur pun akan sangat membantu mengatasi penumpukan penumpang, apalagi pada saat ramai perayaan, arus mudik dan sebagainya,” sebutnya.
Dadang pun menyambut baik rencana Heru untuk membangun Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Tanah Abang tersebut.
”TOD ini adalah juga jadi sebuah terobosan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis terintegrasi dari segi transportasinya sehingga lebih memudahkan. Siapa tidak mengenal Tanah Abang? maka sangat strategis jika TOD ini dibangun di kawasan itu,” tegasnya.
Sebelumnya, di depan Presiden RI Joko Widodo Heru Budi mengatakan perlunya kerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR untuk penambahan fasilitas jalur KRL ke Stasiun Tanah Abang.
(ams)