Kaleidoskop 2022, Kecelakaan di Jabodetabek dengan Jumlah Korban Jiwa Terbanyak

Senin, 26 Desember 2022 - 06:01 WIB
loading...
Kaleidoskop 2022, Kecelakaan di Jabodetabek dengan Jumlah Korban Jiwa Terbanyak
Kecelakaan truk tangki Pertamina beberapa waktu lalu di Jalan Transyogi, Cibubur, Kota Bekasi, beberapa waktu dengan jumlah korban 10 tewas sempat membuat heboh masyarakat pada tahun 2022.Fto/MPI/Dok
A A A
JAKARTA - Kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Jabodetabek masih terbilang tinggi. Khusus di wilayah Polda Metro Metro Jaya saja hingga Oktober 2022 kasus kecelakaan mencapai 6.707 kasus.

Dari jumlah tersebut sebanyak 452 orang meninggal dunia dan kerugian material mencapai Rp13,4 miliar lebih. Kecelakaan lalu lintas pun diakibatkan sejumlah faktor di antaranya, rem blong, human error hingga pelanggaran lalu lintas.

Sepanjang 2022 lalu ada sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas yang menghebohkan masyarakat. Pasalnya, kecelakaan lalu lintas ini mengakibatkan jumlah korban yang tidak sedikit. Baca: Sepanjang 2022 Kecelakaan Lalu Lintas di Jadetabek 6.707 Kasus, 452 Orang Meninggal Dunia

Berikut rangkuman kasus kecelakaan di Jabodetabek sepanjang 2022 dengan jumlah korban terbanyak;

1. Kecelakaan Truk Tangki Pertamina di Cibubur

Kecelakaan maut yang terjadi pada 18 Oktober 2022 ini menyebabkan sebanyak 10 orang tewas. Hasil investigasi yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) kecelakaan truk tangki Pertamina di Jalan Transyogi Cibubur, Kota Bekasi, ini akibat rem truk tangki tersebut tidak berfungsi.

Kronologis kejadian yang menewaskan 10 orang ini bermula ketika truk tangki Pertamina B 9598 BEH berangkat dari TBBM Plumpang pukul 14.00 menunju Cileungsi, Kabupaten Bogor dengan membawa 24.000 liter pertalite.

Saat melewati Tol Rawamangun-Cawang pengemudi mendengar suara mendesis dan tekanan angin di kabin menunjukkan angka 7 bar. Namun saat diperiksa, pengemudi tidak menemukan sumber suara mendesis.

Selama perjalanan pengemudi merasakan rem kurang pakem. Saat keluar Gerbang Tol Cibubur, pengemudi mulai merasakan gangguan pada sistem rem, saat itu perseneling kendaraan di posisi 5.

Pengemudi pun berpindah lajur, dari lajur cepat ke lajur lambat paling kiri dan mencoba melakukan pengereman namun tidak berhasil. Pengemudi juga sudah menarik rem trailer maupun hand brake namun tidak bekerja sesuai yang diharapkan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1107 seconds (0.1#10.140)