PLN UP3 Cikarang Alirkan Listrik di Sektor Pendidikan Madrasah

Jum'at, 10 Juli 2020 - 18:00 WIB
loading...
PLN UP3 Cikarang Alirkan Listrik di Sektor Pendidikan Madrasah
Manager PLN UP3 Cikarang, Ahmad Syauki (kiri) saat menyerahkan secara simbolis program mengaliri listrik di Madrasah Mis Annur di Kampung Srengseng, Sukamulya, Sukatani, Kabupaten Bekasi.Foto/SINDOnews/Abdullah M Surjaya
A A A
BEKASI - Perusahaan Listrik Negara (PLN) secara bertahap mulai menormalkan aliran listrik di sektor pendidikan. Sebab, saat ini pemerintah telah menuju era adaptasi kehidupan baru di massa pandemi Covid-19.

PLN UP3 Cikarang pun telah mengaliri listri di satu Madrasah Mis Annur di Kampung Srengseng, Sukamulya, Sukatani, Kabupaten Bekasi, itu memiliki daya 1300 VA. "Secara serentak PLN wilayah Jawa Barat mulai megaliri listrik di sektor pendidikan madrasah," ungkap Manager PLN UP3 Cikarang, Ahmad Syauki, Jumat (10/7/2020) kepada wartawan saat dikonfirmasi.

Syauki menyampaikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) pada Kementerian Agama (Kemenag) menunjukkan belasan ribu madrasah belum teraliri listrik dan belum memiliki akses internet. Daerah dengan madrasah tak berlistrik seluruhnya sebanyak 2.522 madrasah. "Salah satunya di Kabupaten Bekasi, Madrasah Mis Annur," ujar dia.

Sementara itu, General Manager PLN UID Jawa Barat, Agung Nugraha menuturkan, telah melakukan sampling survei ke sejumlah madrasah di wilayah PLN Jawa Barat. Dari jumlah madrasah tersebut ditemukan sebagian besar sudah berlistrik dan meskipun ada 146 madrasah yang belum berlistrik. (Baca: Tagihan Listrik Warga Melonjak, Ini Penjelasan PLN ULP Depok Kota)

"Hal ini karena bangunan madrasah masih baru atau tidak memiliki meter sendiri sehingga menumpang ke listrik tetangga atau levering," ujarnya. Dari data survei tersebut PLN UID Jabar melalui Yayasan Baitul Mal PLN UID Jabar memberikan bantuan penyalaan listrik ke 31 madrasah secara serentak di beberapa titik wilayah kerja PLN UID Jawa Barat.

PLN terus berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag Jabar dan pemerintah kabupaten/kota di Jabar untuk mengetahui berapa banyak madrasah yang belum teraliri listrik dari PLN. "Setelah mengetahui data madrasah belum berlistrik ini kami melalui Yayasan Baitul Mal PLN yang merupakan badan yang menerima zakat, infak, sedekah dari karyawan PLN yang dipotong setiap bulan, mudah-mudahan ini membantu," tuturnya.

PLN juga berkomitmen akan tetap menjaga kehandalan pasokan listrik dan menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan kerja selama memasuki masa new normal. Tujuannya agar pasokan listrik semakin andal saat new normal.
Agung melanjutkan, PLN UID Jabar telah menyiapkan 3.799 orang pegawai pelayanan teknik, 437 pegawai teknik dan 1.637 pegawai vendor jaringan yang siaga apabila terjadi hal-hal yang perlu ditangani segera.

Petugas tersebut bersama pegawai kritikal seperti dispatcher, operator, dan pencatat meter bekerja dengan tetap mematuhi protocol kesehatan Covid-19. "Pegawai PLN UID Jabar yang bersifat pendukung dan administratif pun kini bertahap mulai bekerja di kantor. PLN UID Jawa Barat juga telah mempersiapkan berbagai sarana pendukung seperti 60 unit genset, 13 UPS, 97 unit gardu bergerak, 10 unit alat deteksi dan 700 unit kendaraan teknik.

Sementara itu, ketersediaan pasokan listrik di Jawa Barat saat ini adalah 11.835 MW dengan beban puncak rata rata saat PSBB 6.351 MW, turun 10,6 % dari beban puncak rata rata bulan februari (7.105 MW). "Ada cadangan daya yang cukup banyak sebesar 5.484 MW. Dengan dukungan seperti itu, PLN menjaga kesediaan pasokan listrik bagi masyarakat yang masih beraktivitas dirumah maupun masyarakat yang bekerja diluar rumah, Industri, tempat wisata, hotel, dan mal/supermaket," ucap Agung.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0967 seconds (0.1#10.140)