Podcast Aksi Nyata Perindo: Ini Tips Terhindar dari Transaksi Mafia Tanah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPW Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) DKI Jakarta, Christian Thomas mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati ketika transaksi tanah. Thomas pun memberikan sejumlah tips agar terhindar dari transaksi mafia tanah .
Thomas mengatakan, banyak mafia tanah yang melakukan modus jual beli tanah. Ketika hendak membeli sebuah tanah, Thomas menyarankan, sebaiknya membuka aplikasi resmi Kementerian ATR/BPN yakni, Sentuh Tanahku.
"Sekarang kita bisa periksa sertifikat online," kata Thomas dalam Podcast Aksi Nyata Perindo, Kamis (24/11/2022).
Dia menuturkan, dengan membuka aplikasi tersebut dapat memastikan status hukum dan sertifikat tanah yang akan kita beli. "Sebelum membeli pastikan di situ," ujarnya.
Selain itu, untuk mengamankan sertifikat yang kita miliki, lanjut Thomas, bisa dijadikan untuk jaminan di bank."Bank itu punya sistem cek tanah lebih akurat," ucapnya.
Sebelumnya, Thomas mengungkapkan mafia tanah tidak hanya mengincar warga biasa, tapi juga kalangan publik figur. Mafia tanah biasanya bergerak secara berkelompok. Targetnya tak hanya tanah kosong melainkan tanah-tanah berpenghuni.
"Sebenarnya mafia tanah itu kalau diurai pasti satu ada investor. Ini pure bisnis mungkin dia ormas, ketua geng, ketua preman, tapi pasti ada investor ada narasumber (narsum). Narsum ini bisa di kelurahan bisa di tempat-tempat informasi untuk mengecek status suatu tanah," ucapnya.
Thomas mengatakan, banyak mafia tanah yang melakukan modus jual beli tanah. Ketika hendak membeli sebuah tanah, Thomas menyarankan, sebaiknya membuka aplikasi resmi Kementerian ATR/BPN yakni, Sentuh Tanahku.
"Sekarang kita bisa periksa sertifikat online," kata Thomas dalam Podcast Aksi Nyata Perindo, Kamis (24/11/2022).
Dia menuturkan, dengan membuka aplikasi tersebut dapat memastikan status hukum dan sertifikat tanah yang akan kita beli. "Sebelum membeli pastikan di situ," ujarnya.
Selain itu, untuk mengamankan sertifikat yang kita miliki, lanjut Thomas, bisa dijadikan untuk jaminan di bank."Bank itu punya sistem cek tanah lebih akurat," ucapnya.
Sebelumnya, Thomas mengungkapkan mafia tanah tidak hanya mengincar warga biasa, tapi juga kalangan publik figur. Mafia tanah biasanya bergerak secara berkelompok. Targetnya tak hanya tanah kosong melainkan tanah-tanah berpenghuni.
"Sebenarnya mafia tanah itu kalau diurai pasti satu ada investor. Ini pure bisnis mungkin dia ormas, ketua geng, ketua preman, tapi pasti ada investor ada narasumber (narsum). Narsum ini bisa di kelurahan bisa di tempat-tempat informasi untuk mengecek status suatu tanah," ucapnya.
(hab)