Komunitas Perempuan Berkebaya Gelar Edukasi Budaya NTT di TMII

Rabu, 02 November 2022 - 13:49 WIB
loading...
Komunitas Perempuan...
Komunitas Perempuan Berkebaya menggelar kegiatan edukasi bertajuk Cerita dari Nusa Tenggara Timur di Anjungan Nusa Tenggara Timur (NTT) area Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Komunitas Perempuan Berkebaya menggelar kegiatan edukasi bertajuk Cerita dari Nusa Tenggara Timur di Anjungan Nusa Tenggara Timur (NTT) area Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ), Jakarta Timur. Kegiatan ini merupakan rangkaian hari ulang tahun Komunitas Perempuan Berkebaya ke-8.

Dengan mengusung tema Cerita dari Nusa Tenggara Timur, anggota komunitas dan tamu undangan diajak bersama-sama belajar mengenai tradisi dari daerah tersebut yang terkenal dengan kekayaan tenunnya. NTT adalah tempat di mana tradisi tenun yang dilakukan turun temurun bahkan sebelum abad keenam.

Para anggota komunitas dan para tamu undangan, termasuk undangan dari anggota koalisi tradisi kebaya yang mana Komunitas Perempuan Berkebaya juga tergabung, ikut hadir dan belajar bersama.

Dari 22 kabupaten atau kota yang ada di NTT, masing-masing memiliki ciri khas tenun tersendiri.

Seorang pendiri dan juga Koordinator Komunitas Perempuan Berkebaya Lia Nathalia mengatakan, tradisi menenun adalah cara para perempuan setempat untuk menuliskan ceritanya.

“Karena kebaya adalah salah satu simbol budaya, menjadi pintu masuk bagi kami untuk belajar kekayaan budaya Indonesia yang beragam. Kali ini, kesempatan kami belajar budaya dan tradisi Nusa Tenggara Timur,” ujar Lia, Rabu (2/11/2022).

Pada kesempatan kali ini, mantan atlet sepak takraw nasional yang saat ini menjadi salah satu designer fashion dari Kabupaten Sabu Raijua, Leni Apriani Keraba menjadi pembicara utama. Dia mengenalkan jenis tenun sabu dan rote serta mengajarkan tips dan tricks penggunaan tenun baik bagi perempuan maupun laki-laki.

Antusiasme para tamu undangan dan anggota komunitas yang berasal dari berbagai latar belakang profesi ini menyemarakkan proses belajar mengenai tradisi NTT.

Alunan musik dari alat musik tradisional Timor yaitu Sasando yang gawaikan oleh Bertho Pah ikut menyemarakkan siang cerah di bawah naungan pohon lontar di pekarangan Anjungan NTT itu.



Setelah belajar tentang berbagi jenis kain tenun khas NTT, para tamu undangan disuguhi hidangan khas NTT, makanan sehari-hari masyarakat di sana seperti jangung bose, ikan teri berbumbu, lawar ikan, nasi kacang hijau, sayuran campuran daun dan bunga papaya.

Ini merupakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan yang disuguhkan dengan minuman dingin air gula sabu yang disiapkan oleh anggota Komunitas Perempuan Berkebaya Yenny Bengu dan Novarina Mbolik. Makanan ringan yang disediakan khas NTT adalah ubi, singkong, pisang, dan jangung rebus yang tentunya sehat.

Melengkapi belajar tradisi Nusa Tenggara Timur menjadi lengkap dengan belajar tari-tarian rakyat seperti tarian Jai yang dipandu oleh Maxi dari Anjungan NTT.

Acara edukasi budaya ini merupakan kerjasama antara Komunitas Perempuan Berkebaya, Anjungan Nusa Tenggara Timur dan tradisi kebaya dan dipandu oleh salah satu pendiri Komunitas Perempuan Berkebaya Tuti Marlina.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1732 seconds (0.1#10.140)