Gawat! Tempat Tinggal 5.603 KK di Bogor Wilayah Rawan Bencana
loading...
A
A
A
BOGOR - Pemkot Bogor mendata wilayah rawan bencana di Kota Bogor. Hasilnya, sebanyak 5.603 Kepala Keluarga (KK) tinggal atau berada dalam wilayah rawan bencana.
”Saya sudah mendapatkan laporan dari seluruh kecamatan di Kota Bogor total ada 5.603 KK yang berada pada titik rawan,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Rabu (26/10/2022).
Jumlah itu dibagi tiga kategori warna. Kategori hitam yakni warga harus segera dipindah ke tempat aman karena berbahaya atau pernah terjadi bencana sebelumnya, ketegori merah darurat dan kategori kuning diawasi tetapi akan dipindahkan bertahap.
”Yang zona hitam itu ada 1.203 KK, merah 2.548 KK dan kuning ada 1.852 KK,” jelasnya.
Kemudian, pihaknya melakukan pemetaan lahan-lahan yang ada di seluruh Kota Bogor. Sejauh ini, ada tiga lahan yang bisa diguakan untuk tempat relokasi warga dari wilayah rawan bencana.
Yakni lahan di kawasan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan seluas 3 hektare, kedua di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal seluas 1,5 hektare dan terakhir di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara seluas 3.000 meter persegi.
”Tiga lahan ini menjadi lahan tempat relokasi rumah di wilayah hitam. Jadi saya berikan waktu satu bulan kepada para Camat melakukan komunikasi dengan warga di daerah hitam untuk pada waktunya akan bergeser ke lahan-lahan tadi,” ungkapnya.
Selain dibangun di lahan yang baru, Bima Arya menyebutkan ada skenario membangun di lahan yang lama. Dengan catatan lahan yang lama sudah dalam kondisi aman. Hal itu akan dilakukan berdasarkan rekomendasi teknis dari para ahli geologi.
”Contohnya di sini (lokasi longsor Gang Barjo). Kalau di sini sudah aman, dibangun turapnya, saluran airnya, artinya rumah rumah di bawah (tebinhan) akan kita renovasi sehingga lebih aman,” tutupnya.
”Saya sudah mendapatkan laporan dari seluruh kecamatan di Kota Bogor total ada 5.603 KK yang berada pada titik rawan,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Rabu (26/10/2022).
Jumlah itu dibagi tiga kategori warna. Kategori hitam yakni warga harus segera dipindah ke tempat aman karena berbahaya atau pernah terjadi bencana sebelumnya, ketegori merah darurat dan kategori kuning diawasi tetapi akan dipindahkan bertahap.
”Yang zona hitam itu ada 1.203 KK, merah 2.548 KK dan kuning ada 1.852 KK,” jelasnya.
Kemudian, pihaknya melakukan pemetaan lahan-lahan yang ada di seluruh Kota Bogor. Sejauh ini, ada tiga lahan yang bisa diguakan untuk tempat relokasi warga dari wilayah rawan bencana.
Yakni lahan di kawasan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan seluas 3 hektare, kedua di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal seluas 1,5 hektare dan terakhir di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara seluas 3.000 meter persegi.
”Tiga lahan ini menjadi lahan tempat relokasi rumah di wilayah hitam. Jadi saya berikan waktu satu bulan kepada para Camat melakukan komunikasi dengan warga di daerah hitam untuk pada waktunya akan bergeser ke lahan-lahan tadi,” ungkapnya.
Selain dibangun di lahan yang baru, Bima Arya menyebutkan ada skenario membangun di lahan yang lama. Dengan catatan lahan yang lama sudah dalam kondisi aman. Hal itu akan dilakukan berdasarkan rekomendasi teknis dari para ahli geologi.
”Contohnya di sini (lokasi longsor Gang Barjo). Kalau di sini sudah aman, dibangun turapnya, saluran airnya, artinya rumah rumah di bawah (tebinhan) akan kita renovasi sehingga lebih aman,” tutupnya.
(ams)