Di Tengah Pemberlakukan PSBB Jabodetabek, Waspadai Aksi Kriminalitas

Selasa, 14 April 2020 - 08:01 WIB
loading...
Di Tengah Pemberlakukan...
Polisi diminta mencermati situasi kamtibmas pada masa PSBB. Sebab, belakangan ini marak aksi pencurian dan perampokan di wilayah hukum Jabodetabek. Foto: dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Polisi diminta mencermati situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sebab, belakangan ini marak aksi pencurian dan perampokan di wilayah hukum Jabodetabek.

Berdasarkan data yang dihimpun, dalam sehari hampir terjadi puluhan aksi pencurians epeda motor. Belum lagi aksi kejahatan lainnya seperti perampokan, penipuan, dan sebagainya.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, wabah corona (Covid-19) memberikan dampak buruk pada masyarakat khususnya mereka yang bekerja di sektor informal. Salah satunya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga tidak memiliki penghasilan.

Situasi ini diperparah lagi dengan banyaknya kebutuhan menjelang Ramadan serta dilepaskannya puluhan ribu napi dari lapas oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). ”Biasanya menjelang Ramadan dan Lebaran angka kriminal di Jabodetabek cenderung meningkat. Dengan semakin sulitnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat menengah bawah di tengah wabah corona sehingga memberikan kontribusi besar meningkatnya angka kriminal,” ujar Neta di Jakarta kemarin.

Menurut dia, meningkatnya aksi kriminalitas belakangan ini bukanlah kejadian biasa, tapi akibat dampak wabah corona yang kemudian ditambah lagi dilepasnya para napi dari lapas. Akibatnya, semua beban ini harus ditanggung Polri. Sebab, selain harus mengamankan anggotanya dari virus corona, Polri juga harus mengamankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) agar virus tersebut tidak makin meluas. ”Kami memprediksi situasinya akan lebih sulit dan rumit. Artinya, beban kerja Polri semakin besar dan pelik,” ungkapnya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan, Polda Metro Jaya menerjunkan 1.152 personel untuk mem-backup PSBB di DKI Jakarta. Jumlah tersebut sekaligus untuk menjaga gangguan Kamtibmas yang meliputi berbagai aksi kejahatan. “Ada peningkatan gangguan terhadap orang, penemuan mayat, bunuh diri, kecelakaan, kebakaran, dan kehilangan,” ujar Argo.

Menurut dia, berkaitan dengan gangguan tersebut, Polri melakukan berbagai kegiatan. Pertama preventif yakni dengan memberikan imbauan kepada masyarakat melalui media sosial, spanduk, melalui address ada leaflet. “Saat ini ada 66.321 kali bentuk imbauan yang sudah kita lakukan agar masyarakat paham dan mengetahui,” ungkapnya.

Kemudian preventif, yakni melakukan patroli gabungan skala besar antara TNI dan Polri untuk memberikan imbauan kepada masyarakat berkaitan virus corona. Kemudian, memberikan edukasi melalui pranata sosial yang ada baik RT, RW, maupun lurah. “Terakhir tindakan represif. Ini merupakan tindakan terakhir dengan tujuan memutus mata rantai virus corona,” tambahnya.

Tiga Tewas Ditembak

Kemarin Polres Jakarta Barat menembak mati tiga perampok Toko Emas Pelita di Pasar Kemiri, Jakarta Barat, karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap di kawasan Depok, Jawa Barat. Selain menembak mati tiga pelaku, dua pelaku lain juga dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1576 seconds (0.1#10.140)