Kapolda Fadil Imran ke Masyarakat Muara Baru: Saya Bintang 2 karena Nelayan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadil Imran mendatangi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta, Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (10/10/2022). Kadatangan Kapolda Metro dalam rangka meresmikan pelatihan Basic Safety Training (BST) bagi para nelayan .
Dalam kesempatan itu Fadil bercerita masa kecilnya yang tumbuh dan besar dari keluarga nelayan.
“Saya juga besar mungkin karena hasil laut. Jadi, saya bintang 2 (Irjen) karena keluarga saya kebanyakan keluarga nelayan,” kata Fadil dalam sambutannya.
Fadil menceritakan, ketika mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar (SD), ia kerap merasakan hidup dari hasil laut. Pasalnya, kata Fadil, orang Makassar kerap pergi melaut apabila musim bercocok tanam telah usai.
“Jadi, kalau SD dulu saya libur, kalau musim hujan saya bercocok tanam karena ke laut tidak bisa. Musim ombak orang Makassar semua bercocok tanam, kalau ombaknya turun, angin Barat baru dia ke laut,” tuturnya.
Terkait pelatihan Basic Safety Training (BST) Kapal Layar Motor (KPL) kepada para nelayan, Fadil menjelaskan bahwa hal itu, guna mencegah adanya kecelakaan bagi mereka yang kerap berlayar di lautan.
Fadil mengatakan, Indonesia yang sebagian besar merupakan wilayah lautan kerap dimanfaatkan sebagai bentuk mata pencaharian. Namun, kelompok nelayan sering kali kurang dalam mendapatkan edukasi yang mumpuni terkait keselamatan saat berlayar.
“Kami tidak ingin kecelakaan terjadi, yang kami inginkan adalah sebuah keselamatan untuk semua. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” kata Fadil.
Dalam kesempatan itu Fadil bercerita masa kecilnya yang tumbuh dan besar dari keluarga nelayan.
“Saya juga besar mungkin karena hasil laut. Jadi, saya bintang 2 (Irjen) karena keluarga saya kebanyakan keluarga nelayan,” kata Fadil dalam sambutannya.
Fadil menceritakan, ketika mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar (SD), ia kerap merasakan hidup dari hasil laut. Pasalnya, kata Fadil, orang Makassar kerap pergi melaut apabila musim bercocok tanam telah usai.
“Jadi, kalau SD dulu saya libur, kalau musim hujan saya bercocok tanam karena ke laut tidak bisa. Musim ombak orang Makassar semua bercocok tanam, kalau ombaknya turun, angin Barat baru dia ke laut,” tuturnya.
Terkait pelatihan Basic Safety Training (BST) Kapal Layar Motor (KPL) kepada para nelayan, Fadil menjelaskan bahwa hal itu, guna mencegah adanya kecelakaan bagi mereka yang kerap berlayar di lautan.
Fadil mengatakan, Indonesia yang sebagian besar merupakan wilayah lautan kerap dimanfaatkan sebagai bentuk mata pencaharian. Namun, kelompok nelayan sering kali kurang dalam mendapatkan edukasi yang mumpuni terkait keselamatan saat berlayar.
“Kami tidak ingin kecelakaan terjadi, yang kami inginkan adalah sebuah keselamatan untuk semua. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” kata Fadil.
(thm)