Jelang Purna Tugas, Anies Disematkan sebagai Bapak Integrasi Transportasi Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jelang masa purna tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta , Anies Baswedan mendapatkan penyematan sebagai Bapak Integrasi Transportasi Jakarta. Hal itu ditandai dengan penyerahan bingkai bergambar Anies oleh Kepala Dinas Perhubungan (Ka dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Penghargaan ini diberikan Syafrin saat Anies Baswedan meresmikan tarif integrasi JakLingko di Stasiun MRT ASEAN, Jakarta Selatan.
"Untuk menciptakan integrasi yang utuh ada seorang kreator yang kemudian menjadi dirigen atas terimplementasinya integrasi transportasi di Jakarta," ujar Syafrin dalam sambutannya, Jumat (7/10/2022).
Maka itu, kata dia, Dishub DKI Jakarta mengganjar Anies sebagai pelopor integrasi transportasi di Ibu Kota Jakarta.
"Untuk itu, kami dari insan perhubungan Jakarta menganugerahkan Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bapak Integrasi Transportasi Jakarta," tambahnya.
Syafrin menilai, sejak periode jabatan Anies 2017-2022 banyak terobosan terutama di sektor transportasi. Salah satunya mengubah mindset masyarakat dengan menempatkan pejalan kaki dan pesepeda prioritas utama.
"Paradigma ini mengubah penanganan permasalahan transportasi Jakarta dengan menempatkan pejalan kaki dan pesepeda sebagai prioritas utama," tutur Syafrin.
Penghargaan ini diberikan Syafrin saat Anies Baswedan meresmikan tarif integrasi JakLingko di Stasiun MRT ASEAN, Jakarta Selatan.
"Untuk menciptakan integrasi yang utuh ada seorang kreator yang kemudian menjadi dirigen atas terimplementasinya integrasi transportasi di Jakarta," ujar Syafrin dalam sambutannya, Jumat (7/10/2022).
Maka itu, kata dia, Dishub DKI Jakarta mengganjar Anies sebagai pelopor integrasi transportasi di Ibu Kota Jakarta.
"Untuk itu, kami dari insan perhubungan Jakarta menganugerahkan Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bapak Integrasi Transportasi Jakarta," tambahnya.
Syafrin menilai, sejak periode jabatan Anies 2017-2022 banyak terobosan terutama di sektor transportasi. Salah satunya mengubah mindset masyarakat dengan menempatkan pejalan kaki dan pesepeda prioritas utama.
"Paradigma ini mengubah penanganan permasalahan transportasi Jakarta dengan menempatkan pejalan kaki dan pesepeda sebagai prioritas utama," tutur Syafrin.
(mhd)