Gubernur Anies Resmikan 4 Sekolah Berkonsep Net Zero
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan gedung sekolah dengan konsep net zero dan green building dengan arsitektur abad ke-21 di SDN Ragunan 08, Jalan Harsono RM, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sekolah dengan konsep tersebut merupakan konsep pertama di Indonesia.
"Jadi, ini sekolah negeri pertama di Indonesia yang menggunakan konsep net zero dan dengan konsep seperti ini," ujar Anies di lokasi, Rabu (28/9/2022).
Menurutnya, ada empat sekolah yang diresmikan dengan konsep net zero dan green building. Rinciannya adalah SDN Ragunan 08, SDN Grogol Selatan 09, SDN Duren Sawit 14, dan SMAN 96.
"Sehingga seluruh standarnya atas standar ramah lingkungan, sekolah dengan konsep net zero," tuturnya.
Dia menerangkan, fenomena dalam pendidikan di Indonesia kerap terjadi manakala siswanya abad 21, gurunya abad 20, dan bangunan sekolahnya abad 19. Namun kini, dunia pendidikan mulai bergerak, yang mana siswanya abad ke-21, gurunya memanfaatkan pembelajaran pemanfaatan teknologi sehingga siap tuk menjadi guru yang mengajar dengan konsep abad 21.
"Begitu pula gedungnya yang semula dengan pola abad 2019 sekarang sudah menjadi abad 21," jelasnya.
Dia menambahkan, respons anak sekolah sebagaimana di SDN Ragunan 08 dan orang tua muridnya senang. Karena, kata dia, sekolahnya memiliki fasilitas yang baik, sementara mereka datang tanpa membayar. Bahkan, mereka bersyukur lantaran kualitas sekolahnya itu biasanya hanya bisa dinikmati sekolah berkualitas yang diberikan pihak swasta.
"Jadi, ini sekolah negeri pertama di Indonesia yang menggunakan konsep net zero dan dengan konsep seperti ini," ujar Anies di lokasi, Rabu (28/9/2022).
Menurutnya, ada empat sekolah yang diresmikan dengan konsep net zero dan green building. Rinciannya adalah SDN Ragunan 08, SDN Grogol Selatan 09, SDN Duren Sawit 14, dan SMAN 96.
"Sehingga seluruh standarnya atas standar ramah lingkungan, sekolah dengan konsep net zero," tuturnya.
Dia menerangkan, fenomena dalam pendidikan di Indonesia kerap terjadi manakala siswanya abad 21, gurunya abad 20, dan bangunan sekolahnya abad 19. Namun kini, dunia pendidikan mulai bergerak, yang mana siswanya abad ke-21, gurunya memanfaatkan pembelajaran pemanfaatan teknologi sehingga siap tuk menjadi guru yang mengajar dengan konsep abad 21.
"Begitu pula gedungnya yang semula dengan pola abad 2019 sekarang sudah menjadi abad 21," jelasnya.
Dia menambahkan, respons anak sekolah sebagaimana di SDN Ragunan 08 dan orang tua muridnya senang. Karena, kata dia, sekolahnya memiliki fasilitas yang baik, sementara mereka datang tanpa membayar. Bahkan, mereka bersyukur lantaran kualitas sekolahnya itu biasanya hanya bisa dinikmati sekolah berkualitas yang diberikan pihak swasta.
(mhd)