2.500 Pelari Meriahkan dan Sukseskan Tangsel Marathon 2022
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Sekitar 2.500 pelari mengikuti Tangsel Marathon yang diselenggarakan di Teras Kota, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) , Minggu (11/9 2022). Tangsel Marathon dibuka langsung Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie pada pukul 05.00 WIB. Jalan yang dilintasi peserta lari disterilkan dari kendaraan yang melintas.
Benyamin mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat menyukseskan Tangsel Marathon. Gelaran yang sukses itu berkat kolaborasi semua pihak dan hal terpenting dari kegiatan ini adalah dukungan yang luar biasa dari masyarakat.
"Tangsel marathon ini kegiatan yang bersifat kolaboratif bersama para sponsor. Tidak menggunakan APBD sama sekali. Dan yang paling penting kebahagiaan masyarakat dapat terasa dengan Tangsel Marathon ini serta perekonomian juga tumbuh," ujarnya.
Baca juga: Oktober Mendatang, Pemprov DKI Gelar Jakarta Marathon 2022
Tak hanya sebagai sarana olahraga, Tangsel Marathon juga alat menuju kebangkitan ekonomi di Tangsel. “Diharapkan menjadi kebangkitan olahraga, ekonomi, sosial, budaya. Saya harap pandemi yang sempat menekan ekonomi kita hingga -1,01 persen, tapi sekarang sudah menuju pertumbuhan positif 4,3 persen, setelah ini diharapkan bisa bangkit lagi terutama di sektor perdagangan dan jasa,” ungkapnya.
Melihat antusiasme peserta, dia berjanji menyelenggarakan kegiatan serupa pada tahun depan. “Kita target 5 ribu peserta,” ucapnya.
Pada Tangsel Marathon disediakan kategori disabilitas dengan jarak 3K. Menurut Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan, kategori ini untuk memfasilitasi penyandang disabilitas agar dapat turut berpartisipasi.
Tampak di antara peserta lari, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. “Saya ucapkan selamat kepada Pak Wali Kota dan Wakil, juga penyelenggara Tangsel Marathon. Mudah-mudahan tahun depan bisa diselenggarakan lagi. Pelaksanaannya keren, rapi, pengaturan lalu lintas teratur, udaranya segar,” ujar Bima.
Kepala Dispora Tangsel Mursinah mengatakan, ajang ini menjadi event yang besar dan dapat membangkitkan perekonomian di Tangsel.
Tangsel Marathon menjadi langkah awal Tangsel untuk mengembalikan seluruh kegiatan baik itu sosial, ekonomi dan lainnya bisa kembali seperti semula. Kemudian, menarik wisatawan untuk berkunjung ke Tangsel.
"Bayangkan saja, 2.500 pelari kumpul semua di Tangsel dan mengikuti Tangsel Marathon ini, luar biasa," ucapnya. Dalam perhelatan besar ini, peserta memperebutkan total hadiah sebesar Rp350 juta.
Direktur Idea Safrita Aryana menambahkan untuk Tangsel Marathon ada beberapa cabang marathon yakni cabang disabilitas 3K, 5K, 10K, half marathon atau 21K, dan full marathon 42K.
Para peserta antusias dan suka cita mengikuti kegiatan ini di antaranya Rita dan Emput dari Hoka Running Club Indonesia. Mereka merupakan pelari di kategori 10K. “Ikut acara ini agar stamina terjaga, dapat teman baru, seru-seruan,” kata Emput.
“Dari segi keamanan cukup bagus. Marshal mengarahkan dengan baik sehingga tidak takut salah jalur. Water station juga melimpah. Jadi kita lari tidak perlu takut dehidrasi,” timpal Rita.
Sementara, peserta disabilitas tak kalah semangat. Mereka pantang menyerah menyentuh garis finish. Misalnya, Ahmad Budi, peserta disabilitas asal Bekasi di kategori 3K.
“Saya senang sekali bisa ikut Tangsel Marathon. Sebelumnya saya melakukan persiapan setiap pagi berlari kira-kira 3 km,” katanya.
Benyamin mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat menyukseskan Tangsel Marathon. Gelaran yang sukses itu berkat kolaborasi semua pihak dan hal terpenting dari kegiatan ini adalah dukungan yang luar biasa dari masyarakat.
"Tangsel marathon ini kegiatan yang bersifat kolaboratif bersama para sponsor. Tidak menggunakan APBD sama sekali. Dan yang paling penting kebahagiaan masyarakat dapat terasa dengan Tangsel Marathon ini serta perekonomian juga tumbuh," ujarnya.
Baca juga: Oktober Mendatang, Pemprov DKI Gelar Jakarta Marathon 2022
Tak hanya sebagai sarana olahraga, Tangsel Marathon juga alat menuju kebangkitan ekonomi di Tangsel. “Diharapkan menjadi kebangkitan olahraga, ekonomi, sosial, budaya. Saya harap pandemi yang sempat menekan ekonomi kita hingga -1,01 persen, tapi sekarang sudah menuju pertumbuhan positif 4,3 persen, setelah ini diharapkan bisa bangkit lagi terutama di sektor perdagangan dan jasa,” ungkapnya.
Melihat antusiasme peserta, dia berjanji menyelenggarakan kegiatan serupa pada tahun depan. “Kita target 5 ribu peserta,” ucapnya.
Pada Tangsel Marathon disediakan kategori disabilitas dengan jarak 3K. Menurut Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan, kategori ini untuk memfasilitasi penyandang disabilitas agar dapat turut berpartisipasi.
Tampak di antara peserta lari, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. “Saya ucapkan selamat kepada Pak Wali Kota dan Wakil, juga penyelenggara Tangsel Marathon. Mudah-mudahan tahun depan bisa diselenggarakan lagi. Pelaksanaannya keren, rapi, pengaturan lalu lintas teratur, udaranya segar,” ujar Bima.
Kepala Dispora Tangsel Mursinah mengatakan, ajang ini menjadi event yang besar dan dapat membangkitkan perekonomian di Tangsel.
Tangsel Marathon menjadi langkah awal Tangsel untuk mengembalikan seluruh kegiatan baik itu sosial, ekonomi dan lainnya bisa kembali seperti semula. Kemudian, menarik wisatawan untuk berkunjung ke Tangsel.
"Bayangkan saja, 2.500 pelari kumpul semua di Tangsel dan mengikuti Tangsel Marathon ini, luar biasa," ucapnya. Dalam perhelatan besar ini, peserta memperebutkan total hadiah sebesar Rp350 juta.
Direktur Idea Safrita Aryana menambahkan untuk Tangsel Marathon ada beberapa cabang marathon yakni cabang disabilitas 3K, 5K, 10K, half marathon atau 21K, dan full marathon 42K.
Para peserta antusias dan suka cita mengikuti kegiatan ini di antaranya Rita dan Emput dari Hoka Running Club Indonesia. Mereka merupakan pelari di kategori 10K. “Ikut acara ini agar stamina terjaga, dapat teman baru, seru-seruan,” kata Emput.
“Dari segi keamanan cukup bagus. Marshal mengarahkan dengan baik sehingga tidak takut salah jalur. Water station juga melimpah. Jadi kita lari tidak perlu takut dehidrasi,” timpal Rita.
Sementara, peserta disabilitas tak kalah semangat. Mereka pantang menyerah menyentuh garis finish. Misalnya, Ahmad Budi, peserta disabilitas asal Bekasi di kategori 3K.
“Saya senang sekali bisa ikut Tangsel Marathon. Sebelumnya saya melakukan persiapan setiap pagi berlari kira-kira 3 km,” katanya.
(jon)