DTKJ Ajukan Penetapan Tarif Angkutan Umum yang Tidak Terintegrasi Jaklingko

Kamis, 08 September 2022 - 03:52 WIB
loading...
DTKJ Ajukan Penetapan Tarif Angkutan Umum yang Tidak Terintegrasi Jaklingko
Imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) akan mengusulkan penetapan tarif angkutan umum yang tidak terintegrasi dengan program Jaklingko. Foto: Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Imbas kenaikan harga bahan bakar minyak ( BBM ) bersubsidi, Dewan Transportasi Kota Jakarta ( DTKJ ) akan mengusulkan penetapan tarif angkutan umum yang tidak terintegrasi dengan program Jaklingko. Diketahui, tarif angkutan umum terintegrasi Jaklingko tidak alami kenaikan tarif meski harga BBM mengalami kenaikan.

"Terkait dampak kenaikan BBM terhadap tarif angkutan umum di Jakarta, untuk tarif layanan angkutan umum yang telah terintegrasi dalam Program Jaklingko tidak ada kenaikan tarif (baik layanan Transjakarta pada koridor utama maupun layanan non BRT)," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (8/9/2022).

Namun demikian, tarif angkutan umum yang tidak terintegrasi dengan Jaklingko masih dalam pembahasan DTKJ. Jika sudah menemukan titik kesepakatan, lanjut Syafrin, keputusannya nanti akan diusulkan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.





"Sedangkan untuk tarif layanan angkutan umum reguler atau angkot-angkot yang belum terintegrasi dengan Program Jaklingko, saat ini sedang dibahas oleh DTKJ untuk selanjutnya diusulkan ke gubernur untuk ditetapkan," katanya.

Diketahui, Ketua Bidang Angkutan Penumpang DPP Organda Kurnia Lesani Adnan mengatakan dampak kenaikan harga BBM otomatis dalam waktu dekat bakal membuat tarif angkutan umum mengalami kenaikan. Pihaknya juga telah melakukan simulasi hitung-hitungan dengan menggunakan asumsi harga BBM terbaru saat ini, yang mana harga Solar naik sekitar 32% dan Pertalite naik 31%.

"Kalau secara keseluruhan, hitungan yang kami coba hitung itu kenaikan untuk tarif ini semuanya itu berkisar antara 20%-35%. Jadi, angka itu kita sesuaikan dengan komponen langsungnya yaitu bahan bakar," ujar Kurnia dalam Market Review IDX Channel, Rabu (7/9/2022).
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1270 seconds (0.1#10.140)