Pemkot Bogor Salurkan Bansos BBM Rp4,6 Miliar, Ini Calon Penerimanya
loading...
A
A
A
BOGOR - Pemkot Bogor mengalokasikan dana Rp4,6 miliar untuk bantuan sosial bagi masyarakat terdampak kenaikan harga BBM. Bantuan tersebut diperuntukkan bagi pengemudi ojek online dan sopir angkot hingga pelaku UMKM.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bantuan sosial tersebut berasal dari alokasi 2 persen Dana Transfer Umum (DAU) anggaran tahun 2022 sesuai instruksi dari Menteri Dalam Negeri.
”Ada kewajiban bagi pemerintah daerah untuk alokasi 2 persen dari DAU (Dana Transfer Umum) untuk digunakan juga bagi bansos di bidang transportasi dan UMKM, karena mereka sangat terdampak,” kata Bima, Senin (5/9/2022).
Bima menambahkan, pihaknya telah siap mengalokasikan dana sebesar Rp4,6 miliar dari sisa 3 bulan yang berjalan tahun ini. Rencananya, bantuan sosial tersebut diperuntukan bagi pengemudi ojek online, sopir angkot hingga pelaku UMKM.
”Insya Allah kita akan alokasikan Rp4,6 miliar. Ini hitungan 2 persen dari sisa 3 bulan berjalan di tahun ini kita akan arahkan nanti untuk pengemudi angkot kemudian mungkin juga ojek online dan UMKM. Dananya sudah siap,” ungkapnya.
Menteri Dalam Negeri juga menginstruksikan untuk mengalokasikan dari Biaya Tak Terduga (BTT) untuk bantuan sosial. Hal itu masih akaan dirusmukan terkait besaranya dan target sasaran penerima. ”BTT bisa digunakan juga untuk memberikan bansos,” tandasnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bantuan sosial tersebut berasal dari alokasi 2 persen Dana Transfer Umum (DAU) anggaran tahun 2022 sesuai instruksi dari Menteri Dalam Negeri.
”Ada kewajiban bagi pemerintah daerah untuk alokasi 2 persen dari DAU (Dana Transfer Umum) untuk digunakan juga bagi bansos di bidang transportasi dan UMKM, karena mereka sangat terdampak,” kata Bima, Senin (5/9/2022).
Bima menambahkan, pihaknya telah siap mengalokasikan dana sebesar Rp4,6 miliar dari sisa 3 bulan yang berjalan tahun ini. Rencananya, bantuan sosial tersebut diperuntukan bagi pengemudi ojek online, sopir angkot hingga pelaku UMKM.
”Insya Allah kita akan alokasikan Rp4,6 miliar. Ini hitungan 2 persen dari sisa 3 bulan berjalan di tahun ini kita akan arahkan nanti untuk pengemudi angkot kemudian mungkin juga ojek online dan UMKM. Dananya sudah siap,” ungkapnya.
Menteri Dalam Negeri juga menginstruksikan untuk mengalokasikan dari Biaya Tak Terduga (BTT) untuk bantuan sosial. Hal itu masih akaan dirusmukan terkait besaranya dan target sasaran penerima. ”BTT bisa digunakan juga untuk memberikan bansos,” tandasnya.
(ams)