Ini 3 Seruan Lengkap Pimpinan Kota U20 Dorong Ekonomi Berkelanjutan dan Pemulihan Sosial
loading...
A
A
A
Selain itu, serta menjalin kerja sama antarkota menuju masa pasca pandemi yang diharapkan lebih adil, berkelanjutan, tangguh serta menguntungkan semua pihak. Masa depan yang tidak memandang latar belakang, jenis kelamin, ataupun status sosial-ekonomi.
“Atas nama Bapak Presiden saya terima communique ini dan berterima kasih atas hasil tersebut, dan dalam 1-2 bulan ke depan akan kami bahas dalam beberapa meeting yang harapannya dapat disampaikan di summit(G20) nanti,” tutup Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.
Berikut 3 Point Penting Pernyataan Bersama Pemimpin Kota Anggota U20:
1. Investasi kesehatan dan hunian, sebagai landasan pemulihan ekonomi dan sosial untuk semua berupa, mencakup:
- Memperbaiki sistem kesehatan demi meningkatkan ketahanan terhadap pandemi dan krisis di masa depan.
- Meningkatkan investasi publik demi memunculkan kesadaran akan kesehatan mental, memerangi stigma, dan memperluas pelayanan di bidang kesehatan mental.
- Berkolaborasi dengan kota-kota di dunia untuk mengatasi ketidaksetaraan struktural dan berinvestasi dalam keadilan sosial dan kohesi teritorial.
- Meningkatkan hunian yang sehat, terjangkau, mudah diakses dan berkelanjutan dengan mengakui hak atas hunian dan peningkatan akses.
- Mendorong peraturan yang mendukung penggunaan lahan yang harmonis dan memfasilitasi zona yang lebih padu, terintegrasi, serba guna, dan berorientasi transit.
2. Membantu perkembangan transisi ke energi berkelanjutan, serta akses yang setara terhadap mobilitas yang berkelanjutan, mencakup:
- Berkomitmen dalam penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara global dan cepat, menerbitkan Peta Jalan Transisi Energi yang jelas dan mengikat, sejalan dengan pembatasan kenaikan suhu sebesar 1,5°C dan menciptakan kerangka kerja nasional yang memungkinkan untuk mendukung dan mempercepat transisi energi terbarukan, dengan tujuan mencapai nol emisi karbon di tahun 2040-an atau lebih cepat.
- Mendorong investasi publik baik dari luar negeri maupun dalam negeri untuk membiayai transisi energi di tingkat lokal.
- Mengatasi hambatan sistemik, teknologi, dan keuangan serta keterbatasan energi terbarukan dan efisiensi energi untuk pengguna perumahan, zona komersial dan industri, untuk membantu mengamplifikasi kebutuhan terhadap transisi energi.
- Memprioritaskan langkah-langkah dan investasi yang dapat meningkatkan mobilitas di perkotaan dengan angkutan umum, berjalan kaki dan bersepeda serta mengurangi penggunaan mobil pribadi.
3. Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang masa depan lapangan pekerjaan untuk mendapatkan akses yang adil terhadap peluang kerja, mencaku:
- Memastikan bahwa semua peluang dan kebijakan kerja adalah adil dan dapat diakses oleh semua pihak dengan turut memperhitungkan pekerja yang paling rentan dan kurang terwakili.
- Meningkatkan kesejahteraan pekerja di semua bidang, dan memastikan bahwa pemulihan sosial-ekonomi yang terjadi saling menguntungkan serta melindungi hak-hak semua pekerja.
- Mendukung pekerjaan yang adil dan berkelanjutan melalui investasi, pengembangan tenaga kerja, pelatihan, dan kebijakan transisi yang adil.
- Mendesak penerbitan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan potensi UMKM sebagai penghasil tenaga kerja utama.
- Meminta pemerintah untuk menjembatani kesenjangan infrastruktur dan inovasi digital, baik di luar negeri maupun di dalam negeri serta mengadaptasi hak asasi manusia di era digital dengan mendorong hak digital dan akses ke data.
“Atas nama Bapak Presiden saya terima communique ini dan berterima kasih atas hasil tersebut, dan dalam 1-2 bulan ke depan akan kami bahas dalam beberapa meeting yang harapannya dapat disampaikan di summit(G20) nanti,” tutup Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.
Berikut 3 Point Penting Pernyataan Bersama Pemimpin Kota Anggota U20:
1. Investasi kesehatan dan hunian, sebagai landasan pemulihan ekonomi dan sosial untuk semua berupa, mencakup:
- Memperbaiki sistem kesehatan demi meningkatkan ketahanan terhadap pandemi dan krisis di masa depan.
- Meningkatkan investasi publik demi memunculkan kesadaran akan kesehatan mental, memerangi stigma, dan memperluas pelayanan di bidang kesehatan mental.
- Berkolaborasi dengan kota-kota di dunia untuk mengatasi ketidaksetaraan struktural dan berinvestasi dalam keadilan sosial dan kohesi teritorial.
- Meningkatkan hunian yang sehat, terjangkau, mudah diakses dan berkelanjutan dengan mengakui hak atas hunian dan peningkatan akses.
- Mendorong peraturan yang mendukung penggunaan lahan yang harmonis dan memfasilitasi zona yang lebih padu, terintegrasi, serba guna, dan berorientasi transit.
2. Membantu perkembangan transisi ke energi berkelanjutan, serta akses yang setara terhadap mobilitas yang berkelanjutan, mencakup:
- Berkomitmen dalam penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara global dan cepat, menerbitkan Peta Jalan Transisi Energi yang jelas dan mengikat, sejalan dengan pembatasan kenaikan suhu sebesar 1,5°C dan menciptakan kerangka kerja nasional yang memungkinkan untuk mendukung dan mempercepat transisi energi terbarukan, dengan tujuan mencapai nol emisi karbon di tahun 2040-an atau lebih cepat.
- Mendorong investasi publik baik dari luar negeri maupun dalam negeri untuk membiayai transisi energi di tingkat lokal.
- Mengatasi hambatan sistemik, teknologi, dan keuangan serta keterbatasan energi terbarukan dan efisiensi energi untuk pengguna perumahan, zona komersial dan industri, untuk membantu mengamplifikasi kebutuhan terhadap transisi energi.
- Memprioritaskan langkah-langkah dan investasi yang dapat meningkatkan mobilitas di perkotaan dengan angkutan umum, berjalan kaki dan bersepeda serta mengurangi penggunaan mobil pribadi.
3. Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang masa depan lapangan pekerjaan untuk mendapatkan akses yang adil terhadap peluang kerja, mencaku:
- Memastikan bahwa semua peluang dan kebijakan kerja adalah adil dan dapat diakses oleh semua pihak dengan turut memperhitungkan pekerja yang paling rentan dan kurang terwakili.
- Meningkatkan kesejahteraan pekerja di semua bidang, dan memastikan bahwa pemulihan sosial-ekonomi yang terjadi saling menguntungkan serta melindungi hak-hak semua pekerja.
- Mendukung pekerjaan yang adil dan berkelanjutan melalui investasi, pengembangan tenaga kerja, pelatihan, dan kebijakan transisi yang adil.
- Mendesak penerbitan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan potensi UMKM sebagai penghasil tenaga kerja utama.
- Meminta pemerintah untuk menjembatani kesenjangan infrastruktur dan inovasi digital, baik di luar negeri maupun di dalam negeri serta mengadaptasi hak asasi manusia di era digital dengan mendorong hak digital dan akses ke data.
(thm)