Ini 3 Seruan Lengkap Pimpinan Kota U20 Dorong Ekonomi Berkelanjutan dan Pemulihan Sosial

Rabu, 31 Agustus 2022 - 19:54 WIB
loading...
Ini 3 Seruan Lengkap Pimpinan Kota U20 Dorong Ekonomi Berkelanjutan dan Pemulihan Sosial
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat konferensi pers bersama Menko Perekonomian Airlangga dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Balai Kota Jakarta, Rabu (31/8/2022). Foto: MPI/Refi Sandi
A A A
JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Urban 20 (U20) Mayors Summit menyepakati Communique (Pernyataan Bersama) terkait 3 hal penting. Pernyataan bersama itu telah diserahkan para pemimpin kota yang menghadiri U20 Mayors Summit kepada Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presidensi G20 Indonesia.

Indonesia tahun ini berperan sebagai Chair G20 Presidensi 2022 dan U20 merupakan engagement Group G20 Presidensi.

“Terkait dengan hasil Communique sudah disampaikan G20 presidency’s melalui Bapak Menko Perekonomian yang menyangkut 3 hal penting," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat konferensi pers bersama Menko Perekonomian Airlangga dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Balai Kota Jakarta, Rabu (31/8/2022).



Ketiga point tersebut, pertama, investasi di bidang kesehatan dan perumahan rakyat sebagai bagian recovery ekonomi dan sosial yang berkeadilan. Kedua, perlu memfasilitasi transisi menuju penggunaan energi berkelanjutan dan perlunya kesetaraan akses untuk mobilitas yang berkelanjutan. Ketiga, pentingnya menyiapkan pendidikan dan pelatihan agar semua orang mendapatkan kesempatan yang sama di dunia kerja.

Para pemimpin kota U20 mendeklarasikan pernyataan resmi yang ditandatangani oleh perwakilan dari 44 kota. Para pemimpin kota juga menjabarkan visi untuk bekerja sama dengan para pemimpin G20 di Urban 20 Mayors Summit di Jakarta.

Tindakan tersebut diharapkan membantu mengatasi krisis iklim, mendorong rasa kebersamaan sosial dan kesetaraan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ketimpangan tidak hanya meningkat antarnegara, tetapi juga di dalam kota. Kota mampu memajukan solusi inklusif dan adil yang unik, serta terobosan inovatif saat menghadapi tantangan global.



"Dalam semangat kolaborasi dengan pemerintah pusat dan G20, dari Jakarta kami ingin menyoroti relevansi kontribusi Urban 20 dalam memastikan kita pulih bersama dan lebih kuat dari bawah ke atas,” sebut Anies.

Pada acara U20 Mayor Summit 2022 yang diselenggarakan di Jakarta pada 29-31 Agustus 2022, di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Barat, para pemimpin kota U20 ini turut bertukar praktik baik dan mendiskusikan solusi demi mencapai pemulihan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi semua.

Pertemuan yang digelar dengan format hybrid tersebut, mempertemukan para pemimpin kota dari seluruh benua. Sejumlah perwakilan dari 12 kota peserta (participating cities) dan 15 kota pengamat (observer cities) hadir secara langsung di Jakarta.

Sementara itu, perwakilan dari 10 kota peserta dan 2 kota pengamat bergabung secara virtual. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tersebut diakhiri dengan pernyataan resmi U20 yang telah ditandatangani, untuk diberikan kepada Presidensi G20 Indonesia.

“Kita baru saja menuntaskan KTT U20 dan suasana selama KTT adalah suasana persahabatan, kita guyub dekat. Percakapannya tema-tema berat tapi suasananya sangat cair hangat, dan selama berada di Jakarta mereka berkesempatan merasakan kota ini,” ungkap Anies.

Dalam pernyataan resmi tersebut, para pemimpin kota mendorong gerakan nyata untuk mempromosikan hunian terjangkau, serta memacu transisi energi terbarukan yang mendukung kesetaraan akses menuju mobilitas berkelanjutan.

Kemudian, berinvestasi dalam program kesehatan mental dan ketahanan terhadap pandemi, memastikan akses berkeadilan terhadap dunia kerja, dengan berinvestasi di pendidikan dan pelatihan jangka panjang tentang masa depan lapangan pekerjaan.

Para pemimpin kota yang mewakili kekuatan ekonomi terbesar dunia saat ini juga mengimbau G20 untuk mengambil tindakan nyata guna mempercepat pemulihan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi semua.

Para pemimpin kota juga turut meminta para pemimpin G20 untuk tetap fokus dalam mewujudkan secara kolaboratif, Paris Agreement, New Urban Agenda, dan Agenda 2030, sembari mendukung upaya menjadikan tujuan global bisa terselenggara di ranah lokal.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan bahwa KTT U20 merupakan entitas yang siap dalam mengeksekusi gagasan besar yang akan dirumuskan dalam G20 November 2022 mendatang.

“Jadi, poin utamanya di G20 Bali, kota-kota itu level entitas yang siap mengeksekusi gagasan. Di nasional biasanya narasi besar tapi untuk mengimplikasikannya ada di level U20 ini, karena kota ini siap melaksanakan komando," kata Ridwan Kamil.

Sehubungan dengan pertemuan G20 di Bali yang akan diselenggarakan pada 15-16 November 2022, kota-kota anggota U20 meminta kepada para pemimpin negara G20 untuk mendorong perdamaian dunia dan pembangunan global.

Selain itu, serta menjalin kerja sama antarkota menuju masa pasca pandemi yang diharapkan lebih adil, berkelanjutan, tangguh serta menguntungkan semua pihak. Masa depan yang tidak memandang latar belakang, jenis kelamin, ataupun status sosial-ekonomi.

“Atas nama Bapak Presiden saya terima communique ini dan berterima kasih atas hasil tersebut, dan dalam 1-2 bulan ke depan akan kami bahas dalam beberapa meeting yang harapannya dapat disampaikan di summit(G20) nanti,” tutup Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.

Berikut 3 Point Penting Pernyataan Bersama Pemimpin Kota Anggota U20:

1. Investasi kesehatan dan hunian, sebagai landasan pemulihan ekonomi dan sosial untuk semua berupa, mencakup:
- Memperbaiki sistem kesehatan demi meningkatkan ketahanan terhadap pandemi dan krisis di masa depan.
- Meningkatkan investasi publik demi memunculkan kesadaran akan kesehatan mental, memerangi stigma, dan memperluas pelayanan di bidang kesehatan mental.
- Berkolaborasi dengan kota-kota di dunia untuk mengatasi ketidaksetaraan struktural dan berinvestasi dalam keadilan sosial dan kohesi teritorial.
- Meningkatkan hunian yang sehat, terjangkau, mudah diakses dan berkelanjutan dengan mengakui hak atas hunian dan peningkatan akses.
- Mendorong peraturan yang mendukung penggunaan lahan yang harmonis dan memfasilitasi zona yang lebih padu, terintegrasi, serba guna, dan berorientasi transit.

2. Membantu perkembangan transisi ke energi berkelanjutan, serta akses yang setara terhadap mobilitas yang berkelanjutan, mencakup:
- Berkomitmen dalam penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara global dan cepat, menerbitkan Peta Jalan Transisi Energi yang jelas dan mengikat, sejalan dengan pembatasan kenaikan suhu sebesar 1,5°C dan menciptakan kerangka kerja nasional yang memungkinkan untuk mendukung dan mempercepat transisi energi terbarukan, dengan tujuan mencapai nol emisi karbon di tahun 2040-an atau lebih cepat.
- Mendorong investasi publik baik dari luar negeri maupun dalam negeri untuk membiayai transisi energi di tingkat lokal.
- Mengatasi hambatan sistemik, teknologi, dan keuangan serta keterbatasan energi terbarukan dan efisiensi energi untuk pengguna perumahan, zona komersial dan industri, untuk membantu mengamplifikasi kebutuhan terhadap transisi energi.
- Memprioritaskan langkah-langkah dan investasi yang dapat meningkatkan mobilitas di perkotaan dengan angkutan umum, berjalan kaki dan bersepeda serta mengurangi penggunaan mobil pribadi.

3. Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang masa depan lapangan pekerjaan untuk mendapatkan akses yang adil terhadap peluang kerja, mencaku:
- Memastikan bahwa semua peluang dan kebijakan kerja adalah adil dan dapat diakses oleh semua pihak dengan turut memperhitungkan pekerja yang paling rentan dan kurang terwakili.
- Meningkatkan kesejahteraan pekerja di semua bidang, dan memastikan bahwa pemulihan sosial-ekonomi yang terjadi saling menguntungkan serta melindungi hak-hak semua pekerja.
- Mendukung pekerjaan yang adil dan berkelanjutan melalui investasi, pengembangan tenaga kerja, pelatihan, dan kebijakan transisi yang adil.
- Mendesak penerbitan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan potensi UMKM sebagai penghasil tenaga kerja utama.
- Meminta pemerintah untuk menjembatani kesenjangan infrastruktur dan inovasi digital, baik di luar negeri maupun di dalam negeri serta mengadaptasi hak asasi manusia di era digital dengan mendorong hak digital dan akses ke data.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1702 seconds (0.1#10.140)