Asal Usul Nama Balaraja Tangerang yang Dulunya Tempat Singgah Para Raja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Balaraja merupakan nama kecamatan yang berada di Kabupaten Tangerang bagian barat. Balaraja dikelilingi banyak pabrik yang menjadikannya sebagai kawasan industri . Selain kota yang sibuk, Balaraja juga menyimpan sejarah panjang.
Dikutip dari tangerangkab.go.id, nama Balaraja diambil dari kata Bala (Bale) dan Raja. Bale merupakan arti dari tempat persinggahan. Jadi, Balaraja dapat diartikan sebagai tempat para raja untuk bersinggah atau beristirahat.
Baca juga: Asal Usul Nama Ciledug Tangerang yang Bikin Orang Penasaran
Bukan tanpa alasan wilayah tersebut dijuluki tempat persinggahan raja. Dahulu kala Balaraja menjadi tempat para Raja Banten beristirahat usai perang atau bersinggah saat dalam perjalanan. Pernyataan ini diperkuat dengan adanya tempat pemandian Talagasari di mana tempat itu kini menjadi nama sebuah desa.
Tak hanya menjadi tempat persinggahan para Raja Banten, Bukitraja juga konon menjadi tempat peristirahatan para raja Nusantara. Mereka beristirahat di sebuah kampung bernama Kampung Sentiong. Sejarah mencatat raja-raja yang pernah singgah di Balaraja antara lain Raja Brawijaya dari Majapahit dan Sultan Agung dari Mataram.
Selain tempat persinggahan para raja, terdapat versi lain yang menjadi asal usul nama Balaraja. Versi ini ada kaitannya dari kisah seorang pendekar wanita asal Banten Nyi Mas Gamparan yang melawan penjajah Belanda. Dalam rangka penolakan kebijakan cultuurstelsel, Nyi Mas Gamparan bersama pasukannya melakukan pemberontakan terhadap Belanda.
Pemberontakan tersebut berujung pecahnya Perang Cikande. Dengan taktik gerilya yang diterapkannya, dia bersama pasukannya menjadikan wilayah Balaraja sebagai tempat persembunyian. Dari kisah itulah konon nama Balaraja tercipta.
Baca juga: Ini Dia Asal Usul Nama Pulo Gebang Jakarta Timur
Versi ini menyatakan nama Balaraja memiliki arti tempat berkumpulnya bala tentara raja. Kisah dalam sejarah ini diperkuat dengan adanya bukti makam para pejuang Banten yang tersebar di wilayah Balaraja.
Seiring berjalannya waktu, Balaraja mengalami pemekaran wilayah yang terbagi menjadi beberapa bagian seperti Tigaraksa, Cisoka, Kronjo, Kresek, dan Jayanti. Kemudian, wilayah-wilayah tersebut dimekarkan kembali pada tahun 2007.
Wilayah Balaraja dimekarkan menjadi Kecamatan Sukamulya. Kresek dimekarkan menjadi Kecamatan Gunung Kaler. Kronjo dimekarkan menjadi Kecamatan Mekar Baru dan Cisoka dimekarkan menjadi Kecamatan Solear.
Dikutip dari tangerangkab.go.id, nama Balaraja diambil dari kata Bala (Bale) dan Raja. Bale merupakan arti dari tempat persinggahan. Jadi, Balaraja dapat diartikan sebagai tempat para raja untuk bersinggah atau beristirahat.
Baca juga: Asal Usul Nama Ciledug Tangerang yang Bikin Orang Penasaran
Bukan tanpa alasan wilayah tersebut dijuluki tempat persinggahan raja. Dahulu kala Balaraja menjadi tempat para Raja Banten beristirahat usai perang atau bersinggah saat dalam perjalanan. Pernyataan ini diperkuat dengan adanya tempat pemandian Talagasari di mana tempat itu kini menjadi nama sebuah desa.
Tak hanya menjadi tempat persinggahan para Raja Banten, Bukitraja juga konon menjadi tempat peristirahatan para raja Nusantara. Mereka beristirahat di sebuah kampung bernama Kampung Sentiong. Sejarah mencatat raja-raja yang pernah singgah di Balaraja antara lain Raja Brawijaya dari Majapahit dan Sultan Agung dari Mataram.
Selain tempat persinggahan para raja, terdapat versi lain yang menjadi asal usul nama Balaraja. Versi ini ada kaitannya dari kisah seorang pendekar wanita asal Banten Nyi Mas Gamparan yang melawan penjajah Belanda. Dalam rangka penolakan kebijakan cultuurstelsel, Nyi Mas Gamparan bersama pasukannya melakukan pemberontakan terhadap Belanda.
Pemberontakan tersebut berujung pecahnya Perang Cikande. Dengan taktik gerilya yang diterapkannya, dia bersama pasukannya menjadikan wilayah Balaraja sebagai tempat persembunyian. Dari kisah itulah konon nama Balaraja tercipta.
Baca juga: Ini Dia Asal Usul Nama Pulo Gebang Jakarta Timur
Versi ini menyatakan nama Balaraja memiliki arti tempat berkumpulnya bala tentara raja. Kisah dalam sejarah ini diperkuat dengan adanya bukti makam para pejuang Banten yang tersebar di wilayah Balaraja.
Seiring berjalannya waktu, Balaraja mengalami pemekaran wilayah yang terbagi menjadi beberapa bagian seperti Tigaraksa, Cisoka, Kronjo, Kresek, dan Jayanti. Kemudian, wilayah-wilayah tersebut dimekarkan kembali pada tahun 2007.
Wilayah Balaraja dimekarkan menjadi Kecamatan Sukamulya. Kresek dimekarkan menjadi Kecamatan Gunung Kaler. Kronjo dimekarkan menjadi Kecamatan Mekar Baru dan Cisoka dimekarkan menjadi Kecamatan Solear.
(jon)