Tertinggal di Dalam Rumah, Bayi Berumur 2 Hari Selamat dari Kebakaran Simprug
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang bayi berumur dua hari nyaris menjadi korban kebakaran di Jalan Simprug Golf II, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Si bayi sempat tertinggal di dalam rumah lantaran yang ibu hanya membawa bantal ketika keluar rumah.
"Lagi mau ditidurin di dalam rumah. Lagi ditidurin ada kebakaran, pas keluar, bawanya bantal," ujar Widyawati, ibu sang bayi yang mengaku panik, Senin (22/8/2022).
Ia pun buru-buru kembali masuk ke dalam rumah. Beruntung dia sempat menyelamatkan bayinya yang sedang tertidur pulas di kasur.
"Iya saya yang balik lagi, perasaan kok ga bawa bayi, (yang di bawa bantal) saya balik lagi masih tiduran dia," jelasnya.
Wati mengatakan, saat di bawa anaknya pun tidak menangis sama sekali. Bahkan, bayi tersebut sempat di dalam rumah selama beberapa menit dan tidak kehabisan oksigen.
"Engga (nangis). Bajunya di rumah satu pun gabawa baju ketinggalan semua," tuturnya.
"Saya ambil dia aja (bayi). Asapnya udah banyak, apinya udah panas. Saking paniknya, apinya udah di samping banget di genteng." jelas Wati.
Tarisah (64) ibu dari Wati mengatakan, api yang berasal dari rumah tetangganya sudah terbakar hingga atapnya. Akibatnya, semua pakaian cucunya pun tidak bisa diselamatkan.
"Jadi ini kamar sebelah rumah saya sudah ada api, orang api udah ada dari atas udah jatuh, satupun pakaian ga ada yang di bawa, tapi alhamdulillah bantuan pakaian banyak," papar Tarisah.
Tarisah melanjutkan, dompet nya sudah tidak bisa diselamatkan oleh keluarganya dari kebakaran, padahal di dalam dompet tersebut ada uang untuk biaya surat kelahiran cucunya.
"Udah saya ga ada KTP ga ada dompet, ada sempet duitnya kayaknya Rp3 Juta. Buat bayar ini surat bayinya," kata Tarisah.
Bahkan, menurut Tarisah, cucunya belum sempat dikasih nama, dikarenakan mengikuti adat Jawa yang memberikan nama pada umur tujuh hari.
"Belum dikasih nama ini bayinya. Baru dua hari biasanya kalo saya kasih nama seminggu," ungkapnya.
"Lagi mau ditidurin di dalam rumah. Lagi ditidurin ada kebakaran, pas keluar, bawanya bantal," ujar Widyawati, ibu sang bayi yang mengaku panik, Senin (22/8/2022).
Ia pun buru-buru kembali masuk ke dalam rumah. Beruntung dia sempat menyelamatkan bayinya yang sedang tertidur pulas di kasur.
"Iya saya yang balik lagi, perasaan kok ga bawa bayi, (yang di bawa bantal) saya balik lagi masih tiduran dia," jelasnya.
Wati mengatakan, saat di bawa anaknya pun tidak menangis sama sekali. Bahkan, bayi tersebut sempat di dalam rumah selama beberapa menit dan tidak kehabisan oksigen.
"Engga (nangis). Bajunya di rumah satu pun gabawa baju ketinggalan semua," tuturnya.
"Saya ambil dia aja (bayi). Asapnya udah banyak, apinya udah panas. Saking paniknya, apinya udah di samping banget di genteng." jelas Wati.
Tarisah (64) ibu dari Wati mengatakan, api yang berasal dari rumah tetangganya sudah terbakar hingga atapnya. Akibatnya, semua pakaian cucunya pun tidak bisa diselamatkan.
"Jadi ini kamar sebelah rumah saya sudah ada api, orang api udah ada dari atas udah jatuh, satupun pakaian ga ada yang di bawa, tapi alhamdulillah bantuan pakaian banyak," papar Tarisah.
Tarisah melanjutkan, dompet nya sudah tidak bisa diselamatkan oleh keluarganya dari kebakaran, padahal di dalam dompet tersebut ada uang untuk biaya surat kelahiran cucunya.
"Udah saya ga ada KTP ga ada dompet, ada sempet duitnya kayaknya Rp3 Juta. Buat bayar ini surat bayinya," kata Tarisah.
Bahkan, menurut Tarisah, cucunya belum sempat dikasih nama, dikarenakan mengikuti adat Jawa yang memberikan nama pada umur tujuh hari.
"Belum dikasih nama ini bayinya. Baru dua hari biasanya kalo saya kasih nama seminggu," ungkapnya.
(muh)