Asal Usul Sawah Besar, Dulu Banyak Pohon Sawo Kini Berdiri Megah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sawah Besar merupakan salah satu kecamatan yang berada di Jakarta Pusat. Ada beberapa versi asal usul nama Sawah Besar. Awalnya Sawah Besar bukan berasal dari kata “Sawah” melainkan dari kata “Sawo.”
Dikutip dari jakarta.go.id, pada masa lampau di wilayah kecamatan ini konon dipenuhi banyak pohon sawo yang ukuran pohon dan buahnya besar-besar sehingga orang-orang dulu menyebutnya dengan “Sawo Besar.”
Namun, seiring berjalannya waktu terjadi pergeseran penyebutan dan berubah menjadi Sawah Besar.
Baca juga: Asal Usul Senayan, Sebutan Tuan Tanah Asal Bali Bernama Wangsanayan
Versi lainnya mengenai Sawah Besar menurut Silver, Christopher (2007); Planning The Megacity: Jakarta in The Twentieth Century; Oxfordshire: Routledge menyatakan pada zaman pemerintahan Belanda, Sawah Besar merupakan sebuah toponimi.
Toponimi adalah nama daerah yang disebut berdasarkan fungsi atau aktivitasnya. Ketika kongsi perdagangan VOC terdapat budaya perkebunan. Salah satu aktivitas yang dilakukan di kawasan tersebut adalah menanam padi.
Hal ini juga disebabkan kondisi geografis Sawah Besar yang memang terdiri dari lahan-lahan persawahan yang luas.
Baca juga: Asal Usul Grogol Jakbar, Dulunya Tempat Bermukim Binatang Buas
Pada era sekarang Sawah Besar adalah satu dari delapan kecamatan di Jakarta Pusat. Kecamatan ini memiliki luas wilayah sekitar 622 hektare yang terbagi menjadi Kelurahan Pasar Baru (189 ha), Kelurahan Gunung Sahari Utara (198 ha), Kelurahan Kartini (55 ha), Kelurahan Karang Anyar (51 ha), dan Kelurahan Mangga Dua Selatan (129 ha).
Kecamatan Sawah Besar memiliki kepadatan penduduk mencapai 16.415 jiwa per km persegi. Jumlah populasi penduduk kecamatan ini mencapai 100.958 jiwa pada tahun 2020.
Di Sawah Besar terdapat beberapa bangunan monumental seperti Masjid Istiqlal , Gereja Katedral, Gedung Kesenian Jakarta, pusat perbelanjaan Pasar Baru, serta Lapangan Banteng.
Dikutip dari jakarta.go.id, pada masa lampau di wilayah kecamatan ini konon dipenuhi banyak pohon sawo yang ukuran pohon dan buahnya besar-besar sehingga orang-orang dulu menyebutnya dengan “Sawo Besar.”
Namun, seiring berjalannya waktu terjadi pergeseran penyebutan dan berubah menjadi Sawah Besar.
Baca juga: Asal Usul Senayan, Sebutan Tuan Tanah Asal Bali Bernama Wangsanayan
Versi lainnya mengenai Sawah Besar menurut Silver, Christopher (2007); Planning The Megacity: Jakarta in The Twentieth Century; Oxfordshire: Routledge menyatakan pada zaman pemerintahan Belanda, Sawah Besar merupakan sebuah toponimi.
Toponimi adalah nama daerah yang disebut berdasarkan fungsi atau aktivitasnya. Ketika kongsi perdagangan VOC terdapat budaya perkebunan. Salah satu aktivitas yang dilakukan di kawasan tersebut adalah menanam padi.
Hal ini juga disebabkan kondisi geografis Sawah Besar yang memang terdiri dari lahan-lahan persawahan yang luas.
Baca juga: Asal Usul Grogol Jakbar, Dulunya Tempat Bermukim Binatang Buas
Pada era sekarang Sawah Besar adalah satu dari delapan kecamatan di Jakarta Pusat. Kecamatan ini memiliki luas wilayah sekitar 622 hektare yang terbagi menjadi Kelurahan Pasar Baru (189 ha), Kelurahan Gunung Sahari Utara (198 ha), Kelurahan Kartini (55 ha), Kelurahan Karang Anyar (51 ha), dan Kelurahan Mangga Dua Selatan (129 ha).
Kecamatan Sawah Besar memiliki kepadatan penduduk mencapai 16.415 jiwa per km persegi. Jumlah populasi penduduk kecamatan ini mencapai 100.958 jiwa pada tahun 2020.
Di Sawah Besar terdapat beberapa bangunan monumental seperti Masjid Istiqlal , Gereja Katedral, Gedung Kesenian Jakarta, pusat perbelanjaan Pasar Baru, serta Lapangan Banteng.
(jon)