Dampak Covid-19, Volume Sampah di Jaktim Berkurang 339,68 Ton per Hari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) volume sampah warga di wilayah Jakarta Timur berkurang 339,68 ton per hari. Pada hari normal sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, mencapai 1.958,2 ton per hari.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Timur, Herwansyah mengatakan, penurunan volume sampah yang mencapai 339,68 per hari atau sekitar 17,34 terjadi sejak adanya kebijakan work from home (WFH) dan pemberlakuan PSBB akibat wabah Covid-19.
"Banyak perkantoran yang sudah memberlalukan WFH ditambah tempat usaha tutup selama PSBB, ini yang menyebabkan volume sampah berkurang," ujar Herwansyah saat dikonfirmasi, Minggu (26/4/2020).
Dalam masa tanggap darurat Covid-19, kata dia, para petugas kebersihan yang menjalankan tugas di lapangan dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan sarung tangan. "Kami berikan dan selalu ingatkan para petugas untuk memakai masker dan sarung tangan," tambahnya.
Menurut Herwansyah, jauh sebelum wabah Covid-19 muncul, para petugas sudah lebih dulu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Sebagai contoh, kata dia, sebelum dan sesudah bertugas, tim lapangan diwajibkan untuk mencuci tangan dan membersihkan diri.
"Jauh sebelum adanya Covid-19, kami anjurkan petugas lapangan utamakan bersih-bersih diri untuk menjauhkan dari berbagai macam penyakit setelah bekerja. Rajin cuci tangan dengan sabun, petugas lapangan udah terbiasa," ucapnya.
Kendati volume sampah berkurang, lanjut Herwansyah, Sudin LH Jakarta Timur tidak sedikitpun mengurangi jadwal kerja para petugas di lapangan. Sabab, kata dia, tugas utama yakni tetap menjaga Ibu Kota bersih dan asri, meski tengah berada dalam masa tanggap darurat Covid-19.
"Kami memberlakukan sistemshift waktukerja berbeda bagi para petugas pengangkut sampah di lapangan.Shiftpertama berlaku mulai pukul 04.30-08.00 WIB, dilanjutkan tim pengawas yang menyisir ulang ada atau tidaknya penumpukan sampah," tuturnya.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Timur, Herwansyah mengatakan, penurunan volume sampah yang mencapai 339,68 per hari atau sekitar 17,34 terjadi sejak adanya kebijakan work from home (WFH) dan pemberlakuan PSBB akibat wabah Covid-19.
"Banyak perkantoran yang sudah memberlalukan WFH ditambah tempat usaha tutup selama PSBB, ini yang menyebabkan volume sampah berkurang," ujar Herwansyah saat dikonfirmasi, Minggu (26/4/2020).
Dalam masa tanggap darurat Covid-19, kata dia, para petugas kebersihan yang menjalankan tugas di lapangan dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan sarung tangan. "Kami berikan dan selalu ingatkan para petugas untuk memakai masker dan sarung tangan," tambahnya.
Menurut Herwansyah, jauh sebelum wabah Covid-19 muncul, para petugas sudah lebih dulu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Sebagai contoh, kata dia, sebelum dan sesudah bertugas, tim lapangan diwajibkan untuk mencuci tangan dan membersihkan diri.
"Jauh sebelum adanya Covid-19, kami anjurkan petugas lapangan utamakan bersih-bersih diri untuk menjauhkan dari berbagai macam penyakit setelah bekerja. Rajin cuci tangan dengan sabun, petugas lapangan udah terbiasa," ucapnya.
Kendati volume sampah berkurang, lanjut Herwansyah, Sudin LH Jakarta Timur tidak sedikitpun mengurangi jadwal kerja para petugas di lapangan. Sabab, kata dia, tugas utama yakni tetap menjaga Ibu Kota bersih dan asri, meski tengah berada dalam masa tanggap darurat Covid-19.
"Kami memberlakukan sistemshift waktukerja berbeda bagi para petugas pengangkut sampah di lapangan.Shiftpertama berlaku mulai pukul 04.30-08.00 WIB, dilanjutkan tim pengawas yang menyisir ulang ada atau tidaknya penumpukan sampah," tuturnya.
(mhd)