2 Harta Karun di Jakarta Ini Tak Bisa Ditukar dengan Emas dan Berlian

Selasa, 07 Juni 2022 - 16:48 WIB
loading...
2 Harta Karun di Jakarta Ini Tak Bisa Ditukar dengan Emas dan Berlian
Penemuan harta karun berupa rel trem di Jalan Gajah Mada, Glodok, Jakarta Barat saat pengerjaan MRT Fase 2A Glodok-Kota. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dua harta karun di Jakarta ini tak bisa ditukar dengan emas dan berlian sekalipun. Harta karun ini peninggalan Belanda sekaligus cagar budaya yang patut dijaga agar tidak punah.

Harta karun yang pertama yakni penemuan rel trem di Jalan Gajah Mada, Glodok, Jakarta Barat saat pengerjaan Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A Glodok-Kota. Rel trem peninggalan Belanda itu masih utuh di balik beton yang baru saja dibongkar.
Baca juga: Inilah Harta Karun Indonesia Paling Wangi di Dunia

Rel trem bakal dipindahkan ke Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD ) Jelambar, Jakarta Barat. “Rel trem disimpan di PPD di tempat khusus untuk beberapa tahun. Tim bakal melakukan konservasi sebelum nantinya dipamerkan,” ujar Arkeolog Universitas Indonesia (UI) Junus Satrio Atmodjo, beberapa waktu lalu.

Setidaknya terdapat 5 titik rel trem peninggalan Belanda tersebar di Jakarta. Rel sepanjang 14,3 km di Kampung Melayu, rel trem di Jatinegara, di kawasan Menteng hingga Kota terdapat rel trem sepanjang 8,1 km, serta rel trem di kawasan Pasar Senen hingga Jalan Asemka Pasar Pagi dengan panjang 7,5 km.

Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta mengapresiasi PT MRT Jakarta yang terus berkoordinasi terkait temuan sejumlah benda cagar budaya di lokasi proyek MRT Fase II Bundaran HI-Kampung Bandan/Ancol. Temuan ini merupakan upaya merawat peradaban masa lampau.

Harta karun kedua yang tak ternilai harganya berhasil ditemukan baru-baru ini yakni relief bersejarah peninggalan Presiden Soekarno di basemen Gedung Sarinah, Jakarta Pusat saat pemugaran dimulai pada awal Januari 2021 lalu.
2 Harta Karun di Jakarta Ini Tak Bisa Ditukar dengan Emas dan Berlian

Relief bersejarah peninggalan Presiden Soekarno di basemen Gedung Sarinah, Jakarta Pusat. Foto: Dok SINDOnews

Relief ini melambangkan kegiatan ekonomi rakyat yang pada saat itu bertumpu pada hasil pertanian, perkebunan, perikanan, serta kerajinan. "Keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan sudah merupakan semangat para pendiri bangsa ini," ujar Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati.

Menteri BUMN Erick Thohir meminta karya ini direstorasi sedapat-dapatnya kembali seperti sedia kala dan saat Sarinah kembali dibuka relief ini dapat dipamerkan kepada publik. "Menteri BUMN yang mengagumi maha karya ini mengatakan bahwa bangsa besar adalah bangsa yang mengenal sejarahnya," katanya.

Kini, pemugaran Gedung Sarinah rampung. Relief yang menjadi harta karun peninggalan Soekarno telah selesai direstorasi. PT Sarinah berkomitmen mendukung proses restorasi dan konservasi relief Sarinah sebagai warisan budaya nasional.
Baca juga: Berawal dari Kopi, Belanda Ketagihan Keruk Harta Karun RI

Melalui Instagramnya @erickthohir, Erick menuturkan melalui Sarinah, pihaknya menggandeng pengusaha lokal untuk menjadi bagian ekosistem memajukan produk.

Tak hanya bersolek. Sebagai community mall, Sarinah menjadi wadah berbagai komunitas untuk berkolaborasi dan berkarya, khususnya bagi para pecinta seni, wirausaha lokal, serta UMKM.

"Sarinah merupakan pusat perbelanjaan berstatus cagar budaya dengan konsep urban forest yang mengutamakan outdoor space di jantung ibu kota," kata Erick.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1016 seconds (0.1#10.140)