Cerita Anies Soal Kegigihan ASN Pemprov DKI Raih Opini WTP 5 Kali Berturut-turut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbagi cerita kegigihannya bersama seluruh stakeholders Pemprov DKI menjadikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menjadi budaya yang harus diraih dan dipelihara. Pemprov DKI kembali meraih opini WTP BPK ke-5 berturut-turut.
Anies menuturkan, awal dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dibereskan hingga berhasil meraih WTP BPK. "Bagaimana ini menjadi sebuah kebiasaan. Pertama, kita kerja luar biasa keras, ketika awal tahun 2018 itu pertama kali (mendapat opini WTP)," kata Anies usai rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Selasa (31/5/2022).
"PR-nya luar biasa banyak, itu nonstop (kerja keras)," lanjutnya. Baca: Raih Opini WTP dari BPK 5 Kali Berturut, Anies: Ini Bersejarah dan Ikhtiar Bersama
Anies mengaku mendapat pelajaran banyak memperbaiki sistem pengelolaan keuangan saat masa transisi. "Kemudian dari situ kita belajar di tahun 2019 mulai kita lebih efisien sampai sekarang juga begitu," ujarnya.
Mantan Mendikbud itu mulai memberlakukan kebiasaan pengelolaan keuangan sesuai aturan yang ditetapkan dan budaya tersebut mulai terbiasa dilakukan oleh seluruh jajaran Pemprov DKI.
"Proses ini sekarang sudah menginstitusi, sudah ada kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk selama 5 tahun ini, dan kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk inilah Insyaallah nanti bisa dipertahankan," tuturnya.
Sebagai informasi, opini WTP diraih Pemprov DKI Jakarta secara berturut-turut sejak 2017. Predikat tertinggi dalam pemeriksaan BPK itu terus diraih Pemprov DKI pada 2018, 2019, 2020, dan 2021.
Hadir bersama Gubernur Anies, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, para anggota dewan, serta Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI.
Lihat Juga: Disambut Ribuan Pendukung 'Jakarta Menyala', Anies Hadir Dalam Apel Siaga Kawal TPS Pramono-Rano
Anies menuturkan, awal dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dibereskan hingga berhasil meraih WTP BPK. "Bagaimana ini menjadi sebuah kebiasaan. Pertama, kita kerja luar biasa keras, ketika awal tahun 2018 itu pertama kali (mendapat opini WTP)," kata Anies usai rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Selasa (31/5/2022).
"PR-nya luar biasa banyak, itu nonstop (kerja keras)," lanjutnya. Baca: Raih Opini WTP dari BPK 5 Kali Berturut, Anies: Ini Bersejarah dan Ikhtiar Bersama
Anies mengaku mendapat pelajaran banyak memperbaiki sistem pengelolaan keuangan saat masa transisi. "Kemudian dari situ kita belajar di tahun 2019 mulai kita lebih efisien sampai sekarang juga begitu," ujarnya.
Mantan Mendikbud itu mulai memberlakukan kebiasaan pengelolaan keuangan sesuai aturan yang ditetapkan dan budaya tersebut mulai terbiasa dilakukan oleh seluruh jajaran Pemprov DKI.
"Proses ini sekarang sudah menginstitusi, sudah ada kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk selama 5 tahun ini, dan kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk inilah Insyaallah nanti bisa dipertahankan," tuturnya.
Sebagai informasi, opini WTP diraih Pemprov DKI Jakarta secara berturut-turut sejak 2017. Predikat tertinggi dalam pemeriksaan BPK itu terus diraih Pemprov DKI pada 2018, 2019, 2020, dan 2021.
Hadir bersama Gubernur Anies, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, para anggota dewan, serta Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI.
Lihat Juga: Disambut Ribuan Pendukung 'Jakarta Menyala', Anies Hadir Dalam Apel Siaga Kawal TPS Pramono-Rano
(hab)