Urai Kesemrawutan Akibat Kecelakaan, Polisi Berpakaian Preman Malah Diteriaki Gangster

Selasa, 17 Mei 2022 - 18:59 WIB
loading...
Urai Kesemrawutan Akibat Kecelakaan, Polisi Berpakaian Preman Malah Diteriaki Gangster
Anggota polisi diteriaki gangster, padahal kejadian sebenarnya polisi tengah mengurai kesemrawutan akibat kecelakaan di Jalan Ciledug Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu 15 Mei 2022. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Viral di media sosial anggota polisi diteriaki gangster, pelaku begal, hingga disebut-sebut memukul orang. Padahal, kejadian sebenarnya polisi tersebut tengah mengurai kesemrawutan akibat kecelakaan di Jalan Ciledug Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu 15 Mei 2022.

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan menjelaskan awalnya terjadi kecelakaan tunggal di Jalan Ciledug Raya, Pesanggrahan hingga membuat kendaraan mengalami patah as dan menghalangi jalanan. "Sebenarnya itu yang duluan sampai di TKP anggota kita yang berpakaian preman, yang memang patrolinya di wilayah sana," ujarnya, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Preman Main Otot, Benyamin: Berhadapan dengan Polisi

Polisi berpakaian preman itu lantas melakukan pengaturan kemudian meluncur bus yang membuat kondisi makin semrawut hingga warga berkerumun. Saat ada kerumunan mendadak ada teriakan provokasi yang menyebutkan polisi berpakaian preman itu sebagai gangster hingga pelaku begal.

"Di situ anggota kita berusaha menenangkan warga, menunjukkan identitas saya adalah polisi. Saat itu anggota berpakaian dinas masih dalam perjalanan ke lokasi," kata Nazirwan.

Anggota Opsnal tersebut meyakinkan warga untuk tak berkerumun dan kembali ke kendaraannya agar tak terprovokasi atas teriakan tak bertanggung jawab tersebut. Warga tak menggubris kalau polisi berpakaian preman itu merupakan polisi sehingga anggota tersebut mengeluarkan senjata api guna membuktikannya.
Baca juga: Palak Sopir, 10 Preman Tanah Abang Diringkus Polisi

"Itu hanya upaya menunjukkan identitas tak sampai melakukan tindakan lanjut (mengumbar tembakan)," ucapnya.

Disebutkan pula saat itu terjadi aksi kejar-kejaran yang dilakukan polisi berpakaian preman lalu melakukan pemukulan terhadap sejumlah orang, kapolsek memastikan hal itu tidaklah benar lantaran tak ada aksi kejar-kejaran dan pemukulan.

"Ada 3 orang yang diduga memprovokasi melalui teriakan diserahkan warga dan sekuriti sekitar lokasi ke anggota di lapangan," kata Nazirwan.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1666 seconds (0.1#10.140)