Bocah 8 Tahun di Jakbar Meninggal Dunia, Terindikasi Probable Hepatitis Akut

Kamis, 12 Mei 2022 - 15:09 WIB
loading...
Bocah 8 Tahun di Jakbar Meninggal Dunia, Terindikasi Probable Hepatitis Akut
Anak berusia 8 tahun di Taman Sari, Jakarta Barat meninggal dunia diduga terindikasi probable hepatitis akut. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anak berusia 8 tahun di Taman Sari, Jakarta Barat meninggal dunia diduga terindikasi probable hepatitis akut. Anak tersebut meninggal pada Selasa (19/4/2022) setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Sebelumnya, anak itu mengalami gejala demam, mual, muntah, diare dan menurunnya kesadaran. "Anak di Taman Sari meninggal dunia terindikasi probable hepatitis akut yang masih belum diketahui etiologinya," ujar Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat Arum Ambarsari, Kamis (12/5/2022).
Baca juga: Langkah Pemerintah Cegah Hepatitis Akut Diapresiasi DPR

Anak tersebut diduga terindikasi penyakit misterius ketika sudah dinyatakan meninggal dunia. "Pasien tersebut sakit di tanggal 5 April 2022, lalu dirujuk ke RSUD Sawah Besar pada 15 April 2022, kemudian dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo pada 17 April 2022. Dua hari kemudian dinyatakan meninggal dunia," ungkap Arum.

"Diketahui setelah meninggal melalui laporan dari pihak rumah sakit bahwa ada kasus hepatitis berat seperti di negara-negara lain yang melaporkan," tambahnya.

Sudinkes Jakbar tengah menelusuri dugaan kasus hepatitis akut dengan melibatkan sejumlah pakar dan epidemiolog. "Termasuk menggali riwayat penyakit dan pengobatan pasien. Kami juga meneliti faktor lingkungan yang menyebabkan risiko terjadinya hepatitis akut," kata Arum.
Baca juga: Heboh Hepatitis Akut Misterius, Kemenkes Perkuat Fasilitas Kesehatan

Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut saat ini tercatat 21 kasus diduga hepatitis akut di Jakarta. Dari jumlah itu tiga orang di antaranya meninggal dunia. "Meski demikian ini masih dalam proses penyelidikan epidemiolog," ujarnya, Rabu (11/5/2022).

Dia tidak merinci data sebaran kasus tersebut. Sebab, data lengkapnya ada Dinas Kesehatan.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2071 seconds (0.1#10.140)