Kembali Dibuka, Taman Margasatwa Ragunan Dipastikan Dalam Kondisi Steril
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) memastikan kawasan tempat wisata tersebut dalam kondisi steril selama dibuka kembali di masa PSBB transisi. Pasalnya, pengelola terus melakukan pemeliharan dan penyemprotan disinfektan.
"Untuk segi kesehatan, dipastikan TMR kondisinya steril selama dibuka kembali pada masa PSBB transisi ini, khususnya untuk tahap pertama 20-28 Juni 2020 mendatang," ungkap Kepala Satuan Pelaksana Promosi TMR, Ketut Widarsana saat ditemui di lokasi, Sabtu (20/6/2020).
Menurutnya, pihaknya selalu melakukan pemeliharan pada satwa-satwa yang ada di TMR, termasuk kondisi kebersihan di dalam kandang satwa. Bahkan, di luar kandang satwa pun pihaknya selalu melakukan pembersihan, khususnya selama pandemi Covid-19, area TMR pun dilakukan penyemprotan disinfeksi.
"Kemarin kita sudah melakukan penyemprotan disinfektan di luar kandang dibantu Dinas Pemadam Kebakaran, lalu sebelum buka dan saat ditutup pun kita lakukan pembersihan pula agar lingkungan TMR tetap steril," tuturnya. (Baca: Taman Margasatwa Ragunan Kembali Dibuka, Pedagang Masih Sepi Pembeli)
Adapun untuk petugas dan pengunjung, kata dia, juga dilakukan pengukuran suhu tubuh, disediakan hand sanitazer, wajib memakai masker, dan keset disinfeksi. Lantas, dilakukan pula pemantauan dan pemberitahuan secara simultan agar physical distancing diterapkan di area TMR, khususnya untuk pengunjung.
"Bahkan, tenant-tenant pedagang, khususnya kuliner yah kita terapkan ganjil-genap, contoh nomor satu buka, nomor dua tutup, begitu seterusnya. Kursi pengunjung pun diberikan jarak," terangnya. Adapun di kawasan TMR ini, bebernya, tercatat ada sekitar 500 pedagang lebih, termasuk PKL. Dan PKL pun diterapkan protokol kesehatan pula berdasarkan zona wilayahnya dan tiap zona hanya diperbolehkan 50 persen saja PKL yang berjualan secara bergantian selama masa PSBB Transisi ini.
"Untuk petugas yang kita kerahkan ada 30 personel, tak ada penambahan karena jumlah 1.000 pengunjung perhari itu termasuk sedikit yah dibandingkan hari biasa," katanya. Dia menambahkan, terkait pembatasan waktu kunjungan dan jumlah pengunjung tempat wisata, khususnya TMR itu dilakukan selama masa PSBB Transisi, tepatnya di fase pertama tanggal 20-28 Juni 2020 mendatang. Usai itu, pihaknya pun menantukan evaluasi dan putusan dari Pemrpov DKI apakah tetap dilakukan pembatasan ataukah bagaimana.
Lihat Juga: Cara ke Ragunan Naik Transjakarta dari Terminal Blok M, Mudah Banget dan Tidak Perlu Transit
"Untuk segi kesehatan, dipastikan TMR kondisinya steril selama dibuka kembali pada masa PSBB transisi ini, khususnya untuk tahap pertama 20-28 Juni 2020 mendatang," ungkap Kepala Satuan Pelaksana Promosi TMR, Ketut Widarsana saat ditemui di lokasi, Sabtu (20/6/2020).
Menurutnya, pihaknya selalu melakukan pemeliharan pada satwa-satwa yang ada di TMR, termasuk kondisi kebersihan di dalam kandang satwa. Bahkan, di luar kandang satwa pun pihaknya selalu melakukan pembersihan, khususnya selama pandemi Covid-19, area TMR pun dilakukan penyemprotan disinfeksi.
"Kemarin kita sudah melakukan penyemprotan disinfektan di luar kandang dibantu Dinas Pemadam Kebakaran, lalu sebelum buka dan saat ditutup pun kita lakukan pembersihan pula agar lingkungan TMR tetap steril," tuturnya. (Baca: Taman Margasatwa Ragunan Kembali Dibuka, Pedagang Masih Sepi Pembeli)
Adapun untuk petugas dan pengunjung, kata dia, juga dilakukan pengukuran suhu tubuh, disediakan hand sanitazer, wajib memakai masker, dan keset disinfeksi. Lantas, dilakukan pula pemantauan dan pemberitahuan secara simultan agar physical distancing diterapkan di area TMR, khususnya untuk pengunjung.
"Bahkan, tenant-tenant pedagang, khususnya kuliner yah kita terapkan ganjil-genap, contoh nomor satu buka, nomor dua tutup, begitu seterusnya. Kursi pengunjung pun diberikan jarak," terangnya. Adapun di kawasan TMR ini, bebernya, tercatat ada sekitar 500 pedagang lebih, termasuk PKL. Dan PKL pun diterapkan protokol kesehatan pula berdasarkan zona wilayahnya dan tiap zona hanya diperbolehkan 50 persen saja PKL yang berjualan secara bergantian selama masa PSBB Transisi ini.
"Untuk petugas yang kita kerahkan ada 30 personel, tak ada penambahan karena jumlah 1.000 pengunjung perhari itu termasuk sedikit yah dibandingkan hari biasa," katanya. Dia menambahkan, terkait pembatasan waktu kunjungan dan jumlah pengunjung tempat wisata, khususnya TMR itu dilakukan selama masa PSBB Transisi, tepatnya di fase pertama tanggal 20-28 Juni 2020 mendatang. Usai itu, pihaknya pun menantukan evaluasi dan putusan dari Pemrpov DKI apakah tetap dilakukan pembatasan ataukah bagaimana.
Lihat Juga: Cara ke Ragunan Naik Transjakarta dari Terminal Blok M, Mudah Banget dan Tidak Perlu Transit
(hab)