Partai Gelora Tangerang Suarakan Perlindungan Anak Yatim

Selasa, 26 April 2022 - 14:30 WIB
loading...
Partai Gelora Tangerang Suarakan Perlindungan Anak Yatim
Ketua Bidang Jaringan dan Hubungan Antarlembaga DPD Partai Gelora Indonesia Kabupaten Tangerang, Sukardin. Foto/SINDOnews/Hasan Kurniawan
A A A
TANGERANG - Anak yatim termasuk dalam kelompok rentan secara ekonomi yang harus dijaga dan dilindungi oleh segenap masyarakat. Hal ini mendorong Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Kabupaten Tangerang, untuk menyuarakan perlindungan anak yatim.

Ketua Bidang Jaringan dan Hubungan Antarlembaga DPD Partai Gelora Indonesia Kabupaten Tangerang, Sukardin mengatakan, pihaknya berkomitmen menjaga dan melindungi segenap anak yatim.

”Kami berkomitmen menjaga serta melindungi anak yatim supaya bisa menikmati kehidupan dan pendidikan yang layak,” kata Sukardin disela acara santunan dan buka puasa bersama ratusan anak yatim, di Perumahan Taman Kirana Surya, Tangerang, Minggu (24/4/2022).

Dilanjutkan dia, seluruh kader partai yang dipimpin Anis Matta ini harus memiliki kepedulian terhadap nasib kelompok rentan anak yatim.”Melalui program jaga dan lindungi yatim, kami akan mendorong pemerintah daerah setempat agar membuat kebijakan yang berpihak terhadap mereka yang kurang mampu,” sambungnya.

Dijelaskan dia, semua pihak, bukan hanya kader Partai Gelora, harus bekerjasama dalam menjaga dan melindungi anak yatim.”Kita semua harus bergandengan tangan menjaga dan melindungi anak yatim. Dan, kami pastikan akan mendorong pemerintah supaya membuat kebijakan yang pro rakyat kecil,” bebernya.

Di Tangerang misalnya. Jumlah anak yatim sangat banyak. Namun, perhatian terhadap mereka masih sangat minim. ”Anak yatim di daerah ini jumlahnya cukup luar biasa banyak, untuk itu mereka harus kita pastikan bisa menikmati hidup layak dan pendidikan yang layak pula,” ujarnya.

Menurutnya, anak yatim harus mendapat kesempatan yang sama dengan anak-anak lainnya. Mereka juga harus mendapatkan jaminan dari pemerintah guna mewujudkan cita-citanya.

”Bayangkan jika mereka kelak saat menganjak dewasa tidak memiliki skill atau ilmu pengetahuan, maka dapat menimbulkan persoalan sosial baru. Isi kepala itu lebih penting dari isi perut,” tukasnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1833 seconds (0.1#10.140)