Profil Kompol Yunita, Satu-satunya Polwan yang Jabat Wakapolres di Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memperingati Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, menjadi momen menghidupkan emansipasi kaum wanita di Indonesia. Keberanian dan ketekunan Kartini rupanya menjadi contoh bagi para wanita Indonesia hingga saat ini.
Salah satunya adalah perwira menengah polisi, Komisaris Polisi (Kompol) Yunita Natalia Rungkat. Yunita Rungkat menjadi satu-satunya wanita yang memegang jabatan sebagai Wakapolres di wilayah Polda Metro Jaya .
Yunita saat ini menjabat sebagai Wakapolres Pelabuhan Tanjung Priok. Sebagai Kartini masa kini yang menjadi orang nomor dua di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, mendampingi Kapolres AKBP Putu Kholis Aryana, menjadi tantangan tersendiri bagi Yunita.
Wanita cantik lulusan Akademi Kepolisian tahun 2007 ini sebelumnya sempat ditugaskan di wilayah hukum Polda Jawa Tengah beberapa tahun hingga akhirnya ditugaskan di Polda Metro Jaya.
"Saat ini, Wakapolres perempuan di wilayah hukum PMJ ya hanya di Polres Pelabuhan Tanjung Priok saja. Ini merupakan tantangan terbesar yang harus saya jawab dengan memberikan kinerja terbaik," kata Yunita di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (21/4/2022).
Menurut wanita kelahiran 15 Juni 1987 ini, menjadi polisi di Jakarta dan sekitarnya merupakan tantangan yang sangat besar. Apalagi kondisi Ibu Kota yang memiliki persoalan yang kompleks dan berbeda dari wilayah lain.
Akan tetapi hal ini tidak membuat dirinya menyerah. Bahkan dengan jabatan yang telah diembannya selama satu tahun ini membuat Yunita terus belajar dan menambah ilmu baru yang didapat dengan membina anggota yang banyak.
"Saya harus belajar dalam hal pembinaan, yang tadinya saya tidak tahu bagaimana berjalannya sidang disiplin, sidang kode etik, bagaimana mengurus keuangan, kelengkapan administrasi, sebelumnya saya lebih banyak di operasional," ucapnya.
Ingin Menjadi Kartini Masa Kini
Yunita memang layak disebut sebagai Kartini masa kini. Selain memimpin anggota di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok dia juga harus menjadi seorang ibu sekaligus istri.
"Sebagai seorang ibu juga seorang Polwan, kemampuan memanage waktu ini adalah yang paling utama, bagaimana membagi peran sebagai seorang ibu saat berada di rumah, sebagai seorang istri pada saat di rumah, dan juga sebagai seorang anggota Polri saat berada di kantor," katanya.
Yunita menjelaskan, selain memiliki tanggungjawab besar dalam pekerjaan, dia juga memiliki tantangan lain yakni harus membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga.
Meski demikian dirinya tidak memungkiri jika kehidupannya banyak dihabiskan dalam dunia pekerjaan, akan tetapi dirinya tetap berusaha menyediakan waktu bagi suami dan seorang putranya. Ditengah kesibukan kerjanya Yunita pun sering menyempatkan menelepon anaknya.
"Jadi biarkan dia bercerita dan mengharapkan kehadiran kita di rumah sebagai jawaban emas. Jadi walaupun kita tidak intens, waktu banyak tidak di rumah, tapi saat kita di rumah anak kita tetap merasakan mommy-nya pulang," tuturnya.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Polwan dan peran sebagai ibu sekaligus istri. Yunita ingin dirinya terus bermanfaat bagi banyak orang di lingkungan kerja, keluarga dan di tengah masyarakat.
"Jadi Kartini masa kini haruslah Kartini yang memberikan manfaat positif dengan hadirnya dia di tengah-tengah siapa pun," ungkap Yunita.
"Percaya lah saat kita berhasil mengerjakan tugas-tugas yang kecil, kita akan dipercayakan melakukan tugas-tugas yang lebih besarerikan pelayanan terbaik buat bangsa dan negara," pungkasnya.
Lihat Juga: Aturan di Polda Metro Jaya untuk Bripda Ferarri sebagai Polisi dan Pemain Sepak Bola Profesional
Salah satunya adalah perwira menengah polisi, Komisaris Polisi (Kompol) Yunita Natalia Rungkat. Yunita Rungkat menjadi satu-satunya wanita yang memegang jabatan sebagai Wakapolres di wilayah Polda Metro Jaya .
Yunita saat ini menjabat sebagai Wakapolres Pelabuhan Tanjung Priok. Sebagai Kartini masa kini yang menjadi orang nomor dua di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, mendampingi Kapolres AKBP Putu Kholis Aryana, menjadi tantangan tersendiri bagi Yunita.
Wanita cantik lulusan Akademi Kepolisian tahun 2007 ini sebelumnya sempat ditugaskan di wilayah hukum Polda Jawa Tengah beberapa tahun hingga akhirnya ditugaskan di Polda Metro Jaya.
"Saat ini, Wakapolres perempuan di wilayah hukum PMJ ya hanya di Polres Pelabuhan Tanjung Priok saja. Ini merupakan tantangan terbesar yang harus saya jawab dengan memberikan kinerja terbaik," kata Yunita di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (21/4/2022).
Menurut wanita kelahiran 15 Juni 1987 ini, menjadi polisi di Jakarta dan sekitarnya merupakan tantangan yang sangat besar. Apalagi kondisi Ibu Kota yang memiliki persoalan yang kompleks dan berbeda dari wilayah lain.
Akan tetapi hal ini tidak membuat dirinya menyerah. Bahkan dengan jabatan yang telah diembannya selama satu tahun ini membuat Yunita terus belajar dan menambah ilmu baru yang didapat dengan membina anggota yang banyak.
"Saya harus belajar dalam hal pembinaan, yang tadinya saya tidak tahu bagaimana berjalannya sidang disiplin, sidang kode etik, bagaimana mengurus keuangan, kelengkapan administrasi, sebelumnya saya lebih banyak di operasional," ucapnya.
Ingin Menjadi Kartini Masa Kini
Yunita memang layak disebut sebagai Kartini masa kini. Selain memimpin anggota di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok dia juga harus menjadi seorang ibu sekaligus istri.
Baca Juga
"Sebagai seorang ibu juga seorang Polwan, kemampuan memanage waktu ini adalah yang paling utama, bagaimana membagi peran sebagai seorang ibu saat berada di rumah, sebagai seorang istri pada saat di rumah, dan juga sebagai seorang anggota Polri saat berada di kantor," katanya.
Yunita menjelaskan, selain memiliki tanggungjawab besar dalam pekerjaan, dia juga memiliki tantangan lain yakni harus membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga.
Meski demikian dirinya tidak memungkiri jika kehidupannya banyak dihabiskan dalam dunia pekerjaan, akan tetapi dirinya tetap berusaha menyediakan waktu bagi suami dan seorang putranya. Ditengah kesibukan kerjanya Yunita pun sering menyempatkan menelepon anaknya.
"Jadi biarkan dia bercerita dan mengharapkan kehadiran kita di rumah sebagai jawaban emas. Jadi walaupun kita tidak intens, waktu banyak tidak di rumah, tapi saat kita di rumah anak kita tetap merasakan mommy-nya pulang," tuturnya.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Polwan dan peran sebagai ibu sekaligus istri. Yunita ingin dirinya terus bermanfaat bagi banyak orang di lingkungan kerja, keluarga dan di tengah masyarakat.
"Jadi Kartini masa kini haruslah Kartini yang memberikan manfaat positif dengan hadirnya dia di tengah-tengah siapa pun," ungkap Yunita.
"Percaya lah saat kita berhasil mengerjakan tugas-tugas yang kecil, kita akan dipercayakan melakukan tugas-tugas yang lebih besarerikan pelayanan terbaik buat bangsa dan negara," pungkasnya.
Lihat Juga: Aturan di Polda Metro Jaya untuk Bripda Ferarri sebagai Polisi dan Pemain Sepak Bola Profesional
(hab)