10 Strategi Membentengi Diri dari Kejahatan
loading...
A
A
A
Di saat pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah, masih ada oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk melalui aksi kejahatan. Walhasil, ancaman kejahatan membayangi masyarakat, terlebih mereka yang beraktivitas di luar rumah. Berikut cara –cara yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari aksi kejahatan di luar rumah versi survei Litbang KORAN SINDO.
1. Tidak menggunakan perhiasan
Untuk menghindari aksi kejahatan, mayoritas responden memilih untuk tidak menggunakan perhiasan saat berjalan keluar rumah. Perhiasan dapat memancing orang berbuat jahat, terlebih saat ini perekonomian sedang tidak menentu.
2. Mencari jalan yang ramai
Tempat sepi kerap menjadi tempat ideal untuk melakukan tindak kejahatan. Karena sepi, korban berada dalam posisi sendirian sehingga penjahat lebih leluasa menjalankan aksinya.
3. Menghindari daerah-daerah rawan
Ada beberapa daerah yang memang menjadi tempat favorit para penjahat untuk melancarkan aksinya. Hal ini bisa jadi karena daerah tersebut sepi, kurang pencahayaan atau gelap, dan juga jarang dilewati oleh orang. Menghindari kondisi jalan seperti ini adalah langkah terbaik.
4. Ikut latihan bela diri
Mengikuti sebuah kursus bela diri memiliki keuntungan tersendiri untuk diri sendiri serta orang lain.Meski demkian,walau sudah memiliki kemampuan spesial ini, seseorang tetap perlu waspada terhadap adanya ancaman aksi kejahatan.
5. Membawa alat semprot mata
Jika terjadi tindak kejahatan, alat ini bisa berfungsi menahan aksi tersebut. Korban bisa langsung menyemprotkan alat ini ke wajah penjahatnya sehingga pelaku menjadi tidak berdaya.
6. Selalu minta ditemani ke mana pun pergi
Seorang penjahat biasanya memilih target yang bepergian sendiri. Hal ini membuat penjahat lebih mudah melakukan aksinya karena korban tidak memiliki teman yang bisa menolong. Para penjahat juga akan memerlukan strategi kejahatan yang lebih rumit jika targetnya adalah orang yang pergi secara berkelompok dibandingkan yang pergi sendirian.
7. Tidak membawa barang berharga
Jika selama ini dompet selalu djejali dengan barang berharga,maka untuk mengantisipasi terjadinya aksi kejahatan, memilah barang yang dibawa menjadi pilihan terbaik. Misal, cukup satu ATM yang dibawa, atau menaruh sebagian kartu kredit di rumah saja.
8. Pandai melihat situasi
Keahlian ini sebaiknya perlu dipelajari yakni bagaimana mengidentifikasi gerak-gerik orang lain yang mencurigakan. Dengan keahlian ini, seseorang bisa lebih waspada dalam memprediksi aksi kejahatan.
9. Waspada jika ada orang asing mendekati
Meski tidak semua orang yang asing itu jahat, namun tetap saja seseorang perlu waspada saat didekati oleh orang yang belum dikenal. Hal ini bisa menjadi salah satu strategi penjahat untuk mengalihkan perhatian korbannya. Tindakan kejahatan yang bisa terjadi adalah aksi pencopetan atau hipnotis.
10. Tidak membawa uang cash terlalu banyak
Saat ini kecanggihan teknologi sudah sangat membantu kehidupan sehari-hari. Adanya kartu debit sangat membantu memudahkan transaksi sehari-hari. Terlebih saat ini sudah banyak aplikasi yang menyediakan transaksi secara online. Dengan demikian, seseorang tidak lagi perlu membawa uang cash dalam jumlah banyak karena tindakan itu dapat memancing aksi kejahatan.
1. Tidak menggunakan perhiasan
Untuk menghindari aksi kejahatan, mayoritas responden memilih untuk tidak menggunakan perhiasan saat berjalan keluar rumah. Perhiasan dapat memancing orang berbuat jahat, terlebih saat ini perekonomian sedang tidak menentu.
2. Mencari jalan yang ramai
Tempat sepi kerap menjadi tempat ideal untuk melakukan tindak kejahatan. Karena sepi, korban berada dalam posisi sendirian sehingga penjahat lebih leluasa menjalankan aksinya.
3. Menghindari daerah-daerah rawan
Ada beberapa daerah yang memang menjadi tempat favorit para penjahat untuk melancarkan aksinya. Hal ini bisa jadi karena daerah tersebut sepi, kurang pencahayaan atau gelap, dan juga jarang dilewati oleh orang. Menghindari kondisi jalan seperti ini adalah langkah terbaik.
4. Ikut latihan bela diri
Mengikuti sebuah kursus bela diri memiliki keuntungan tersendiri untuk diri sendiri serta orang lain.Meski demkian,walau sudah memiliki kemampuan spesial ini, seseorang tetap perlu waspada terhadap adanya ancaman aksi kejahatan.
5. Membawa alat semprot mata
Jika terjadi tindak kejahatan, alat ini bisa berfungsi menahan aksi tersebut. Korban bisa langsung menyemprotkan alat ini ke wajah penjahatnya sehingga pelaku menjadi tidak berdaya.
6. Selalu minta ditemani ke mana pun pergi
Seorang penjahat biasanya memilih target yang bepergian sendiri. Hal ini membuat penjahat lebih mudah melakukan aksinya karena korban tidak memiliki teman yang bisa menolong. Para penjahat juga akan memerlukan strategi kejahatan yang lebih rumit jika targetnya adalah orang yang pergi secara berkelompok dibandingkan yang pergi sendirian.
7. Tidak membawa barang berharga
Jika selama ini dompet selalu djejali dengan barang berharga,maka untuk mengantisipasi terjadinya aksi kejahatan, memilah barang yang dibawa menjadi pilihan terbaik. Misal, cukup satu ATM yang dibawa, atau menaruh sebagian kartu kredit di rumah saja.
8. Pandai melihat situasi
Keahlian ini sebaiknya perlu dipelajari yakni bagaimana mengidentifikasi gerak-gerik orang lain yang mencurigakan. Dengan keahlian ini, seseorang bisa lebih waspada dalam memprediksi aksi kejahatan.
9. Waspada jika ada orang asing mendekati
Meski tidak semua orang yang asing itu jahat, namun tetap saja seseorang perlu waspada saat didekati oleh orang yang belum dikenal. Hal ini bisa menjadi salah satu strategi penjahat untuk mengalihkan perhatian korbannya. Tindakan kejahatan yang bisa terjadi adalah aksi pencopetan atau hipnotis.
10. Tidak membawa uang cash terlalu banyak
Saat ini kecanggihan teknologi sudah sangat membantu kehidupan sehari-hari. Adanya kartu debit sangat membantu memudahkan transaksi sehari-hari. Terlebih saat ini sudah banyak aplikasi yang menyediakan transaksi secara online. Dengan demikian, seseorang tidak lagi perlu membawa uang cash dalam jumlah banyak karena tindakan itu dapat memancing aksi kejahatan.
(poe)