Megah, Ini Makna Desain Masjid Al Hurriyah yang Dibangun MNC Group di Pasar Minggu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masjid Al Hurriyah yang dibangun oleh MNC Group di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, memiliki desain megah dan unik. Desain Masjid Al Hurriyah punya makna mendalam pada setiap sisi bangunannya.
Arsitek Utama Masjid Al Hurriyah Abimantra Pradhana menjelaskan, desain bangunan pada masjid memiliki arti mendalam. Bahkan, lantai dari Masjid Al Hurriyah menggunakan granit sintetis menambah kesan elegan. Dalam masjid terkesan minimalis dan luas. Beberapa interior seperti jam digital dan lemari dinding berisi Alquran mengisi dinding masjid.
“Kami mencoba membuat arsitektur yang tak terikat oleh masa dan memiliki kontekstual lingkungan yang kuat,” ujar Abimantra saat dikonfirmasi, Jumat (8/4/2022).
Melihat suasana di atas Masjid Al Hurriyah, ruang salat untuk perempuan terlihat lega. Di sana juga telah disiapkan mukena dan sajadah untuk dipakai. Dinding pada beberapa bagian di atas terdapat sentuhan kayu-kayu yang berjarak. Pemandangan dari atas dapat melihat langsung jalanan dan stasiun kereta.
Kini, masjid berkapasitas 800 jamaah ini telah selesai 100% dibangun dan digunakan untuk melakukan ibadah ataupun kegiatan keagamaan seperti marawisan dan tadarus Al-Quran.
Pengurus Kebersihan Masjid Al Hurriyah Hasan (40) mengatakan, kegiatan diikuti oleh pengurus serta warga sekitar. “Sering ya, sebelum Ramadhan, juga setiap Jumat kita gelar marawisan dan tausiyah, cuma biasanya habis salat Jumat. Karena Ramadhan jadi dimundurkan habis Ashar. Yang ikut ya pengurus, santri, sama warga sekitar,” katanya.
Masjid Al Hurriyah mulai dibangun tahun 2018 dan selesai pada tahun 2020. Masjid Al Hurriyah merupakan masjid pindahan dari kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Pembangunannya menghabiskan biaya total untuk tanah dan bangunan mencapai Rp18,8 miliar.
Masjid Al Hurriyah yang berdiri di Jalan Batu Merah IV, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dibangun oleh MNC Group. Lokasinya strategis karena berada persis di depan Stasiun Pasar Minggu Baru.
Pantauan MPI, melalui peron kereta Stasiun Pasar Minggu Baru langsung terlihat bangunan masjid yang megah dengan nuansa abu-abu, hitam dan putih. Masjid Al Hurriyah memiliki plafon yang tinggi. Tanpa pendingin ruangan udara ketika masuk masjid terasa sejuk.
Arsitek Utama Masjid Al Hurriyah Abimantra Pradhana menjelaskan, desain bangunan pada masjid memiliki arti mendalam. Bahkan, lantai dari Masjid Al Hurriyah menggunakan granit sintetis menambah kesan elegan. Dalam masjid terkesan minimalis dan luas. Beberapa interior seperti jam digital dan lemari dinding berisi Alquran mengisi dinding masjid.
“Kami mencoba membuat arsitektur yang tak terikat oleh masa dan memiliki kontekstual lingkungan yang kuat,” ujar Abimantra saat dikonfirmasi, Jumat (8/4/2022).
Melihat suasana di atas Masjid Al Hurriyah, ruang salat untuk perempuan terlihat lega. Di sana juga telah disiapkan mukena dan sajadah untuk dipakai. Dinding pada beberapa bagian di atas terdapat sentuhan kayu-kayu yang berjarak. Pemandangan dari atas dapat melihat langsung jalanan dan stasiun kereta.
Kini, masjid berkapasitas 800 jamaah ini telah selesai 100% dibangun dan digunakan untuk melakukan ibadah ataupun kegiatan keagamaan seperti marawisan dan tadarus Al-Quran.
Pengurus Kebersihan Masjid Al Hurriyah Hasan (40) mengatakan, kegiatan diikuti oleh pengurus serta warga sekitar. “Sering ya, sebelum Ramadhan, juga setiap Jumat kita gelar marawisan dan tausiyah, cuma biasanya habis salat Jumat. Karena Ramadhan jadi dimundurkan habis Ashar. Yang ikut ya pengurus, santri, sama warga sekitar,” katanya.
Masjid Al Hurriyah mulai dibangun tahun 2018 dan selesai pada tahun 2020. Masjid Al Hurriyah merupakan masjid pindahan dari kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Pembangunannya menghabiskan biaya total untuk tanah dan bangunan mencapai Rp18,8 miliar.
Masjid Al Hurriyah yang berdiri di Jalan Batu Merah IV, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dibangun oleh MNC Group. Lokasinya strategis karena berada persis di depan Stasiun Pasar Minggu Baru.
Pantauan MPI, melalui peron kereta Stasiun Pasar Minggu Baru langsung terlihat bangunan masjid yang megah dengan nuansa abu-abu, hitam dan putih. Masjid Al Hurriyah memiliki plafon yang tinggi. Tanpa pendingin ruangan udara ketika masuk masjid terasa sejuk.
(thm)