Kisah Prajurit Brimob Bidik Senapan AR 15 ke Arah Komandan Detasemen
loading...
A
A
A
Pascapenugasan dalam operasi Trikora, Hartino ditugaskan memimpin kompi Brimob organik di Sulawesi. Tugas itu merupakan promosi untuk kenaikan pangkat menjadi AKP.
Ketika di Pelabuhan Makassar, anak buahnya telah menyiapkan 3 truk pengangkut pasukan untuk mengangkut barang-barang bawaan sang komandan kompi. Namun, AKP Hartino hanya membawa tas ransel kecil berisi pakaian dinas dan pakaian hariannya.
Bawahannya terheran-heran melihat gaya Hartino. Alhasil, 3 truk pengangkut pasukan kembali ke markas dalam kondisi kosong melompong.
Lantaran sosok kontroversial dan idealismenya menjadi penyebab Hartino tidak bisa menjadi perwira tinggi, padahal saat itu dia memimpin jajaran pasukan khusus.
Pemindahan AKP Hartino ke Sulawesi diduga adanya “ketakutan” para perwira di Markas Besar DKN (Djawatan Kepolisian Negara sekarang Mabes Polri) terhadap kenekatan Hartino. Jabatan terakhir Hartino adalah instruktur di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
Ketika di Pelabuhan Makassar, anak buahnya telah menyiapkan 3 truk pengangkut pasukan untuk mengangkut barang-barang bawaan sang komandan kompi. Namun, AKP Hartino hanya membawa tas ransel kecil berisi pakaian dinas dan pakaian hariannya.
Bawahannya terheran-heran melihat gaya Hartino. Alhasil, 3 truk pengangkut pasukan kembali ke markas dalam kondisi kosong melompong.
Lantaran sosok kontroversial dan idealismenya menjadi penyebab Hartino tidak bisa menjadi perwira tinggi, padahal saat itu dia memimpin jajaran pasukan khusus.
Pemindahan AKP Hartino ke Sulawesi diduga adanya “ketakutan” para perwira di Markas Besar DKN (Djawatan Kepolisian Negara sekarang Mabes Polri) terhadap kenekatan Hartino. Jabatan terakhir Hartino adalah instruktur di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
(jon)